Yogyakarta (Antaranews Gorontalo) - Dewan Perwakilan Daerah Partai Golongan Karya Daerah Istimewa Yogyakarta menyayangkan keputusan pengunduran diri Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dari partai berlambang pohon beringin itu.
"Sebagai sesama kader Golkar kami menyayangkan sikap politik mbak Titiek meskipun sepenuhnya itu hak politik dia," kata Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar DIY John Serang Keban di Yogyakarta, Senin malam.
Sebelumnya, Titiek Soherato dalam pidato politiknya di komplek Museum HM Soeharto Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (11/6), secara resmi memutuskan keluar dari Partai Golkar.
Dalam kesempatan itu, Titiek juga menyatakan sebagai anak biologis Mantan Presiden Soeharto akan menempuh jalur perjuangan politik melalui Partai Beringin Karya (Berkarya) yang didirikan oleh sang adik, Hutomo Mandala Putra?atau Tommy Soeharto.
"Padahal Golkar sendiri sejak awal didirkan sendiri oleh bapaknya (Soeharto)," kata Keban.
Menurut Keban, setelah menyampaikan pernyataan politiknya tersebut, Titiek Soeharto sebaiknya segera mengirimkan surat resmi pengunduran diri ke DPP Partai Golkar. Dengan demikian, DPP Partai Golkar bisa segera melakukan proses administratif Pergantian Antar Waktu (PAW) terkait posisinya di Komisi VI DPR RI.
"Karena Mbak Titiek sudah mengeluarkan pidato resmi, semestinya langsung diikuti dengan surat pengunduran diri resmi, setelah itu seluruh hak politik dia dari Partai Golkar akan dicabut," kata dia.
Keban juga memastikan bahwa selama ini tidak ada persoalan di internal Partai Golkar yang mendorong keputusan pengunduran Titiek.
"Soal Mbak Titiek mengaku tidak bisa memperjuangkan kesejahteraan rakyat melalui Partai Golkar ya itu pendapat dia. Kritik-kritik yang disampaikan mungkin bisa menjadi bahan bagi Partai Golkar untuk terus melakukan perbaikan sebagai partai pendukung pemerintah," kata dia.
Menurut dia, jika mengacu aturan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) maka yang akan mengisi PAW posisi Titiek di DPR RI adalah Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman sebagai calon anggota DPR RI yang memperoleh suara terbanyak urutan kedua setelah Titiek pada Dapil DIY pada Pileg 2014.
"Ya kalau sesuai peraturan KPU ya otomatis Pak Gandung nanti yang menggantikan," kata Keban.