Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Provinsi Gorontalo melepas keberangkatan ke Tanah Suci 448 calon haji dari daerah setempat yang tergabung dalam Kelompok Terbang 25 UPG di Aula Asrama Haji setempat, Senin.
Pelepasan ditandai dengan penyerahan bendara Merah Putih dan bendera Provinsi Gorontalo dari Gubernur? Gorontalo Rusli Habibie kepada dua petugas haji.
Rusli mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen membantu jamaah calon haji saat pergi dan pulang menunaikan ibadah haji.
Salah satu komitmen, kata dia, dengan membebaskan biaya transportasi lokal dari Bandara Djalaluddin Gorontalo ke Bandara Hasanuddin Makassar dan sebaliknya.
"Sebanyak 5,2 miliar rupiah kami anggarkan untuk melayani jamaah. Bus saja kami datangkan dari Makassar dan Manado. Saya suruh pilih yang terbaik walaupun perjalanan hanya 30 menit ke bandara," katanya.
Ia menjelaskan kebijakan tersebut bahkan kini sudah ada peraturan daerahnya sehingga siapa pun nanti yang akan memimpin Provinsi Gorontalo, layanan akomodasi bagi JCH tetap berlaku.
Ia berharap jamaah fokus beribadah tanpa memikirkan hal lain, termasuk masalah fasilitas.
"Ibadah ini kuncinya ikhlas. Lupakan semua yang mengganggu pikiran. Anak-anak, suami, istri, harta, pekerjaan, semua harus diikhlaskan. Insyaallah jadi haji mambrur," katanya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Kudrat Dukalang mengatakan seharusnya anggota JCH Kloter 25 diisi 450 orang, namun berkurang dua orang karena sakit dan meninggal dunia.
Jumlah mereka yang berangkat dan tergabung dalam kloter tersedut, yakni 345 orang asal Kota Gorontalo dan 103 orang dari Kabupaten Bone Bolango. Mereka terdiri atas laki-laki 149 orang dan perempuan 299 orang.
Kartin Ulie Antali (89), warga Kota Gorontalo yang tergabung dalam rombongan 8 regu 30, tercatat menjadi calon haji tertua di kloter 25, sedangkan Riska Arini Danial (18), warga Kota Gorontalo yang termasuk dalam rombongan 8 regu 29, sebagai calon haji termuda. (D015).