Batusangkar, Sumbar, (Antaranews Gorontalo) - Nagari Saruaso, sebuah daerah pemerintahan setingkat desa di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat terlihat berbeda sejak satu bulan yang lalu.
Pada hari-hari biasanya, di daerah ini, terutama di Jorong Kubang Landai, Nagari Saruaso hanya diisi oleh aktivitas masyarakat yang pada umumnya petani dan setiap pagi akan berlalu-lalang anak-anak pergi ke sekolah.
Akan tetapi, semenjak satu bulan yang lalu, tepatnya sejak 15 Oktober 2018, aktivitas di kampung tersebut menjadi sedikit berbeda. Ratusan prajurit berseragam loreng mulai berlalu-lalang dengan berbagai aktivitas.
Setidaknya, terdapat lebih kurang 150 prajurit TNI dari berbagai kesatuan yang ikut serta dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 tahun 2018 dengan menjadikan Kabupaten Tanah Datar sebagai lokasi kegiatan.
Tidak hanya di Nagari Saruaso, TMMD kali ini juga menjadikan Jorong Kalasan, Nagari Minangkabau di Kecamatan Sungayang menjadi sasaran operasi.
Komandan Kodim 0307/Tanah Datar Letkol Inf Edi S. Harahap menyebutkan prajurit-prajurit tersebut berasal dari Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.
Beberapa kesatuan yang terlibat dalam kegiatan tersebut, di antaranya prajurit dari Kodim 0307/Tanah Datar, Batalyon Infanteri (Yonif) 131/Braja Sakti, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II/Padang, Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Syahrir, Detasemen Zeni Tempur (Denzipur), dan Detasemen Kesehatan.
Dua Sasaran
Dalam kegiatan sejak 15 Oktober hingga 13 November 2018 itu terdapat dua sasaran utama yang akan dicapai, yaitu pembangunan fisik dan nonfisik.
Terdapat beberapa pembangunan fisik yang telah dilakukan selama lebih kurang satu bulan tersebut, salah satunya membangun saluran irigasi sepanjang 300 meter.
Edi Harahap menyebutkan pembangunan saluran irigasi untuk membantu meningkatkan hasil pertanian masyarakat, terutama yang berada di Jorong Kubang Landai, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas.
Saluran irigasi tersebut untuk areal persawahan masyarakat yang selama ini sering kali mengalami kendala dalam hal pengairan.
Kepala Jorong Kubang Landai, An, mengharapkan pembangunan saluran irigasi menjadi jalan keluar bagi petani dalam mengatasi kesulitan terkait dengan pengairan lahan pesawahan mereka.
"Semoga dengan dibangunnya berbagai fasilitas di daerah ini dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat dan hasil pertanian juga semakin meningkat," harapnya.
Selain itu, untuk mempermudah akses juga dilakukan pembukaan jalan baru dan pengerasan jalan sepanjang dua kilometer dengan lebar delapan meter, ditambah dengan pengecoran jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 3,5 meter.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan rehab terhadap delapan rumah tidak layak huni serta fasilitas umum, seperti pembangunan MCK, rehab mushalla serta pos ronda.
"Hal yang menarik adalah tingginya swadaya masyarakat dalam membantu pelaksanaan rehab rumah warga yang tidak layak huni serta kegiatan fisik lain," kata Edi.
Cinta Bangsa
Selain mengejar pembangunan fisik, penanaman rasa cinta kepada bangsa dan negara juga menjadi salah satu program yang dilakukan dalam pelaksanaan TMMD ke-103 di Tanah Datar.
Sasaran kegiatan itu anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar, sebab wawasan kebangsaan bagi generasi muda hendaklah ditanamkan sejak usia dini.
"Dengan demikian, pada masa mendatang mereka akan mencintai bangsa dan dapat ikut menjaga keutuhan NKRI," kata Komandan SSK TMMD ke-103 Tanah Datar Kapten Kav Samsinir, usai bercerita tentang kebangsaan di hadapan siswa SDN 17 Kubang Landai.
Ia menilai penanaman wawasan kebangsaan menjadi kebutuhan penting generasi muda lantaran saat ini ada indikasi penurunan moral generasi muda. "Untuk itu kita memberikan pencerahan dan memberikan semangat patriotisme kepada mereka," ujarnya.
Lain dengan siswa SD yang memperoleh pemahaman tentang jiwa patriotisme dan wawasan kebangsaan, seorang lansia warga Dusun Mandahiliang, Jorong Kubang, Asmaitun, juga tidak luput dari sasaran pelaksanaan TMMD tersebut.
Senyuman merekah dari wajah nenek berusia 71 tahun itu ketika melihat kedatangan dua prajurit TNI ke rumahnya, yaitu Kapten Kav Samsinir bersama salah seorang petugas kesehatan, Pelda Edi Prayetno yang merupakan tenaga medis selama pelaksaan kegiatan tersebut.
Asmaitun diketahui sudah lama mengidap penyakit asam urat. Oleh karena penyakitnya itu, ia susah untuk sekadar berjalan, ditambah dengan usianya yang sudah menginjak kepala tujuh.
"Kami mendapat laporan dari warga bahwa beliau sudah lama menderita asam urat, oleh sebab itu kami langsung datang untuk memberikan pengobatan," kata Samsinir.
Selama kegiatan, pihaknya juga mendatangi masyarakat lain, H. Man (68), yang menderita kolesterol.
Pengobatan oleh petugas medis ke rumah-rumah masyarakat dilakukan jika mereka tidak sanggup datang ke posko kesehatan yang ada setiap hari selama pelaksanaan TMMD.
Bentuk Sinergi
Di sela-sela kesibukan mengawasi jalannya program yang berakhir pada 13 November itu, Edi Harahap, selaku Dansatgas TMMD ke-103 menyebutkan kegiatan ini bentuk sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam upaya membangun masyarakat.
"Pada intinya, sasaran dari pelaksanaan TMMD ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat," katanya.
Kegiatan yang menelan anggaran lebih kurang Rp1,6 miliar yang berasal dari APBD, APBN, Dana Nagari, serta tambahan Rp360 juta dari Mabes TNI tersebut, diharapkan dapat dioptimalkan pemanfaatannya dan berdampak positif bagi masyarakat.
Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma mengatakan kegiatan TMMD untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam pembangunan.
Kegiatan dengan sasaran pembangunan fisik dan nonfisik tersebut, wujud kepedulian TNI dalam membangun bangsa dari berbagai sektor, sesuai dengan tema, "TNI Manunggal Bersama Rakyat Dalam Mewujudkan Desa Yang Maju Sejahtera dan Demokratis".
Salah satu wujud nyata pelaksanaan TMMD adalah selesainya jalan yang akan mempermudah akses masyarakat, baik untuk keperluan membawa hasil pertanian ke pasar dan kota, bersekolah, maupun kebutuhan lainnya setiap hari.*