Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, melalui inovasi Puskesmas Ponelo Kepulauan, menggalang komitmen untuk mengeliminasi angka penderita tuberculosis (TBC) di wilayah itu.
"Angka penderita TBC di kepulauan ini tergolong tinggi bahkan melampaui target nasional yang hanya 8 kasus, Namun di pulau ini telah menembus 11 kasus," ujar Uyon Laloda, Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Puskesmas Ponelo Kepulauan, di Gorontalo, Selasa.
Ia mengatakan, tahun 2018 tercatat 11 penderita TBC dari 3.723 jiwa atau jumlah penduduk tersebar di 4 desa di pulau itu.
Angka ini bisa saja bertambah, sebab minimnya pemahaman masyarakat tentang penyakit ini, ditambah lagi para penderita kebanyakan malu datang berobat ke Puskesmas.
Maka tim kesehatan digerakkan dari rumah ke rumah untuk memberantas TBC, mengusung program "SABET" atau saatnya berantas TBC mulai dari Kecamatan Ponelo Kepulauan.
"Seluruh kader kesehatan dari tingkat dusun hingga desa digerakkan untuk mendata mulai dari penderita pasif yang ditemukan, dilaporkan untuk diperiksa dan mendapatkan pengobatan secara gratis," ujar Uyon.
Ia mengaku bangga, inovasinya itu mendapat dukungan Kepala Puskesmas, Camat hingga unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopicam).
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ponelo Kepulauan, Vemi Khairunnisa mengatakan, penggalangan komitmen sudah diawali dengan penandatanganan dukungan oleh Camat Ponelo, beserta unsur Forkopicam yang dihadiri masyarakat setempat.
Tim kesehatan yang bergerak saat menemukan penderita terduga TBC, dengan ciri-ciri batuk lebih dari dua minggu akan segera ditangani.
"Mereka yang terdeteksi positif TBC akan diobati sampai tuntas," ujarnya.
Serta diyakini program "SABET", mampu mengeliminasi penyakit TBC di pulau itu.