Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo meminta pemkab setempat merespons secara cepat permintaan bantuan air bersih dari warga yang mengalami krisis air akibat kemarau saat ini.
Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan Anggrek-Monano Kabupaten Gorontalo Utara Lukum Diko di Gorontalo, Minggu, mengatakan krisis air bersih juga dirasakan masyarakat di Desa Langge, Kecamatan Anggrek, khususnya di pemukiman rumah nelayan.
"Mereka sulit mendapatkan air bersih, bahkan untuk membeli pun tidak ada," kata dia.
Warga Langge harus berjalan kaki sejauh puluhan kilo meter untuk mendapatkan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kondisi ini sudah disampaikan ke DPRD dan pemerintah desa setempat," ungkapnya.
Ia berharap, pemkab mengerahkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memenuhi aspirasi tersebut, mengingat rata-rata nelayan di Langge berpenghasilan rendah sehingga mereka sulit untuk membeli air bersih di lokasi yang jauh dari pemukimannya.
Pihaknya juga meminta Pemkab Gorontalo Utara segera mengerahkan bantuan air bersih dengan memanfaatkan mobil tanki air yang dimiliki.
"Banyak wilayah krisis air di daerah ini, mereka perlu mendapat bantuan secepatnya dari pemkab," tutur Lukum.
Warga Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito, Nurdin Humolungo, mengaku terpaksa membeli air bersih agar bisa memenuhi keperluan rumah tangga.
"Saya dan hampir semua warga terpaksa membeli air bersih, bahkan hampir seluruh warga di desa-desa yang ada di kecamatan ini, terpaksa membeli air bersih untuk kelangsungan hidup," ungkapnya.
Ia berharap, bantuan air bersih bisa diperoleh untuk mengatasi krisis air bersih yang dirasakan warga, mengingat tidak semua warga bisa membeli air.
"Minimal bantuan air bersih disalurkan dua kali seminggu, kami sudah sangat terbantu," ucap Nurdin.
DPRD Gorontalo Utara harap pemkab respons cepat bantuan air bersih
Minggu, 15 September 2019 18:45 WIB