Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Teater Koma menampilkan pementasan "Cahaya dari
Papua" di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Mall, pukul 15.00 WIN,
Sabtu.
Teater yang disutradarai dan naskahnya ditulis oleh Nano Riantiarno itu
berkisah tentang Tanah Papua yang sedang diteror naga jahat yang banyak
memakan korban.
Tak ada lagi yang berani mengumpulkan makanan
karena semua dimonopoli Sang Naga. Orang-orang putus asa, banyak yang
menghamba pada Sang Naga demi makanan.
Sang Naga rupanya menjadi anjing penjaga bagi orang-orang yang datang dari Daerah Barat.
Sementara mereka yang tak mau menjadi budak hanya bisa menahan lapar dan melihat hasil bumi dirampas Sang Naga.
Lalu munculah sebuah ramalan yang menyebutkan harapan akan terbit. Kelak
lahirlah pahlawan pemberani yang mampu mengalahkan naga.
Dialog-dialog dalam pementasan tersebut sarat akan kritik sosial. Dalam
adegan awal, Sang Narator mengkritisi keadaan Papua dalam cerita
layaknya apa yang terjadi saat ini dalam kenyataan.
"Minyak bumi ada di mana-mana, tapi naga itu memunguti semua, kami hanya
kenagian ampasnya. Naga itu ternyata menjadi anjingnya orang barat.
Oh.. Bagaimana caranya mematikan dia? Tapi jika Naga mati dibunuh Biwar,
apakah itu akan menjadikan Papua lebih baik? Tidak. Karena orang-orang
kulit putih itu akan menjajah kami. Tapi kalau nantinkita benar-benar
merdeka? Apa kita akan ikut merdeka? Belum tentu. Jangan remehkan kami!
Jika pemerintah pusat melihat kita sebagai cahaya dari Timur maka kita
akan diperlakukan sebagai bukan kegelapan dari Timur," kata Narator.
Teater didukung para pemain kawakan seperti Budi Ros sebagai Peramal,
Sari Prianggoro sebagai Mama, Rangga Riantiarno sebagai Biwar, Dick
Perthino sebagai Buaya, Tuti Hartati sebagai Victoria, Bayu Dharmawan
Saleh sebagai Naga.
Penata artistik teater oleh Subarkah Hadiaarjana dengan penata musik
Fero Aldiansya. Kostum ditata Rima Ananda, sementara penata rias
dilakukan Dessy Mulansari dan penata gerak Sir Ilham Djambak dengan
manajer panggung Bayu Dharmawan Saleh.
Pertunjukan teater "Cahaya dari Papua" menarik banyak perhatian para
pecinta seni, ruang auditorium Galeri Indonesia Kaya dipenuhi
pengunjung.
Teater Koma pentaskan "Cahaya dari Papua" di Galeri Indonesia Kaya
Sabtu, 27 Desember 2014 17:37 WIB