Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 81 penyelam yang berada
di lima kapal mengupayakan pengambilan Cockpit Voice Recorder (CVR) Air
Asia QZ8501 yang jaraknya 20 meter dari lokasi penemuan Flight Data
Recorder (FDR).
Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) SB Supriyadi di
Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin,
mengatakan operasi pencarian pesawat pada Selasa (13/1), masih akan ada
di bawah air.
"Cuaca mudah-mudahan mendukung unsur laut, unsur udara, penyelaman
untuk melaksanakan operasi hari ke-17 sehingga harapannya bisa
mempercepat penemuan barang-barang yang masih di dasar laut," katanya.
Menurut dia, tim penyelam sudah melihat keberadaan CVR, namun belum
dapat mengambilnya karena berada di bawah puing pesawat. Tidak dapat
dipastikan kondisinya, diharapkan masih baik mengingat bagian dari kotak
hitam pesawat ini didesain sangat kuat.
Langkah yang mungkin dilakukan, menurut dia, dengan mengangkat
puing pesawat yang menimpa CVR dengan balon pengapung mengingat tidak
bisa diangkat oleh penyelam.
Pada operasi pencarian hari ke-16, tim SAR gabungan berhasil
mengangkat FDR dari dasar laut. Tim penyelam TNI AL berhasil mengangkat
kotak hitam ke KN Jadayat pukul 07.11 WIB.
FDR lantas dipindahkan ke KRI Banda Aceh, dan diambil langsung oleh
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Ketua Komite Nasional Kecelakaan
Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi. Benda berisi rekaman data
penerbangan berupa sejumlah data selama penerbangan, seperti ketinggian,
kecepatan, dan temperatur saat pesawat mengalami kecelakaan.
FDR langsung diterbangkan ke Jakarta sesaat setelah helikopter yang
membawa Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Ketua KNKT Tatang Kurniadi
tiba di Lanud Iskandar.
Tim Penyelam upayakan pengambilan CVR
Selasa, 13 Januari 2015 0:58 WIB