Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, mengatakan, pemerintah daerah setempat belum memutuskan menutup sejumlah kawasan yang menyedot kunjungan khalayak.
"Belum dilakukan hal itu (menutup)," kata dia, di Manado, Senin.
Pemerintah daerah akan mengambil langkah itu apabila proses perkembangan penyebaran Covid-19 begitu cepat. "Akan kami lakukan lockdown apabila menjangkit 100 sampai 200 orang. Langkah itu dilakukan untuk mencegah penularan yang semakin meluas," sebutnya.
Sulawesi Utara merupakan salah satu kawasan tujuan wisata yang sedang naik daun dengan tingkat kunjungan wisatawan China yang cukup menonjol.
Dondokambey menyatakan, siswa SMK setempat tetap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kompetensi yang disertai pemberlakukan standar atau protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan kementerian pendidikan terkait pelaksanaan UNBK itu. UNBK tetap jalan namun siswa akan diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermo scanner," kata dia.
Ia juga menambahkan, 37 orang yang melakukan kontak erat dengan pasien yang diisolasi di RSUP Kandouw, telah diambil sampel dan dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk diperiksa.
Dari 37 orang itu, dua di antaranya sementara dalam pengawasan isolasi rumah.
"Tidak ada kendala ketika orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien diidentifikasi dan diambil sampelnya, semua kooperatif," ujar dia.
Pemerintah Sulawesi Utara gencar melakukan berbagai upaya membatasi penyebaran Covid-19 usai salah satu warganya dinyatakan positif Corona.
Sampel pasien laki-laki berumur 51 tahun yang disolasi di RSUP Kandouw sejak 9 Maret itu kemudian diperiksa lagi dan kemudian dinyatakan negatif. Petugas medis memeriksa ketiga kalinya dari rencana delapan kali pengambilan sampel untuk memastikan pasien isolasi itu benar-benar sembuh.
Pemerintah Sulawesi Utara belum menutup kawasan ramai kunjungan
Selasa, 17 Maret 2020 5:24 WIB