Kathmandu (ANTARA GORONTALO) - Tim Pencarian dan Evakuasi Warga Negara
Indonesia (WNI) di Nepal menelusuri jejak Alma Parahita, Kadek Andana
dan Jeroen Hehuwat di sekitar Langtang, daerah Pegunungan Himalaya, dari
ketinggian 3.000 mdpl.
Tim berangkat dari landasan penerbangan lokal Bandara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
Mereka akan melakukan pencarian dari udara selama dua jam ke arah Timur Laut Kathmandu menuju Langtang.
Tim yang beranggotakan Letkol (Penerbang) Indan Gilang, Kapten Ario
Suseno, Kapten Santoso, Sabda Thian (Kementerian Luar Negeri), dan
Benjamin Setiabudi (Taruna Hiking Club/THC) melakukan penyisiran dari
udara berdasarkan informasi dari THC, otoritas lokal dan para pendaki.
Menurut
informasi pertama diperoleh THC, Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen
Hehuwat tiba di Kathmandu pada 19 April dan memulai pendakian esok
harinya.
Pada 21 April, mereka menuju Syabru Besi didampingi dua pemandu
lokal dan enam tukang angkut lokal dan pada 22 April Jeroen mengirim
pesan bahwa mereka berada di Hotel Lama, Nepal.
Berdasarkan hasil pengolahan data penyedia layanan telepon selular, mereka berada di Spice Nepal Private Ltd pada 23 April.
Pada 2 Mei sekitar pukul 22.30 waktu Nepal, Kementerian Luar Negeri
mendapat informasi dari akun media sosial warga Swedia bernama Astrid
Bachs yang mengaku bertemu dengan ketiga WNI itu dalam perjalanan ke
Desa Langtang pada 23 April. Bachs menyebut ketiga WNI menginap di
Everest Guest House di Langtang pada 23 April.
Pada 24 April, Bachs memutuskan melanjutkan pendakian menuju
Kyanjin Gompa, dan ketiga WNI yang dia temui menyatakan kepadanya akan
menginap satu malam lagi karena cuaca yang kurang kondusif.
Saat terjadi gempa pada 25 April pukul 11.56 waktu setempat, Bachs
telah tiba di Kyanjin Gompa dan segera turun ke Langtang, namun sempat
terhenti sekitar 500 m sebelum mencapai desa karena terhalang longsoran.
Keesokan harinya, 26 April, Bachs dan beberapa pendaki lain
dijemput oleh tim evakuasi dari otoritas Nepal. Selama masa penyelamatan
tersebut, Bachs tidak bertemu lagi dengan ketiga WNI.
Tim pencari telusuri jejak tiga WNI di Himalaya
Minggu, 3 Mei 2015 16:08 WIB