Jayapura (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Yohana Yembise, mengatakan, angka kematian ibu dan anak juga
dipengaruhi kesiapan perempuan usia muda untuk melahirkan.
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian juga karena masih
banyak perempuan yang hamil di luar nikah dan ada yang tidak mau
melaporkan keluarga, akhirnya kehamilan anak tidak diperhatikan,"
katanya, di Jayapura, Jumat.
Menurut Yembise, angka kematian ibu dan anak di Indonesia saat ini
melewati target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yakni 102 per
100.000 penduduk.
"Akan tetapi di Indonesia yang meninggal tercatat 359 per 100.000
penduduk dan ini menunjukkan angka kematian ibu dan anak sangat tinggi,"
ujarnya.
Dia menjelaskan ke depan akan ada jaringan lintas kementerian untuk
mensukseskan program Presiden Jokowi dalam rangka mengurangi angka
kematian ibu dan anak.
"Kerja sama lintas kementerian ini dilakukan mengingat masalah
tersebut banyak terjadi di daerah daerah terpencil, sehingga tidak bisa
menjangkau rumah sakit untuk melahirkan," katanya.
Dia menambahkan untuk itu pihaknya tengah menyusun data pilah dari
setiap provinsi di Indonesia dalam rangka mengetahui data kematian ibu
dan anak, dan selanjutnya akan disampaikan ke forum PBB 2016.
"Yang jelas untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan anak ini
nantinya para istri kabinet akan turun langsung ke lapangan dalam kerja
sama lintas kementerian," ujarnya.
Kehamilan di luar nikah sumbang kematian ibu dan anak
Jumat, 8 Mei 2015 16:19 WIB