Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa Gerakan Pemuda Ansor harus responsif terhadap setiap problem yang terjadi di masyarakat, baik sosial, politik, maupun kenegaraan.
"Kita melakukan semua ini karena kecintaan. Kita tidak melakukan ini bukan karena jabatan, peradaban manusia lebih penting. Kita tidak mungkin mewariskan dunia yang kacau balau, porak poranda kepada cucu-cucu kita," ujar Yaqut dalam peringatan Harlah ke-87 GP Ansor yang dipantau secara virtual, Sabtu.
Menurutnya, Harlah ke-87 GP Ansor ini harus kembali dilewati dalam suasana pandemi COVID-19. Ia yakin kader Ansor sudah memahami tentang bagaimana cara menghindarkan diri dari COVID-19.
Jika pemerintah saat ini tengah berikhtiar melakukan segala macam kebijakan guna mengakhiri pandemi, seluruh kader Ansor juga harus berikhtiar untuk membantu pemerintah.
"Disiplin protokol kesehatan dan meminta kepada Allah semoga pandemi segera dicabut. Pemerintah tengah melakukan berbagai cara untuk mengakhiri. Kita tidak perlu takut isu-isu gelombang kedua, selama kita menjaga diri kita, menjaga protokol kesehatan, di saat yang sama kita memunajatkan doa," katanya.
Langkah Ansor dalam mendukung program pemerintah dibuktikan melalui desain logo Harlah ke-87 Ansor yang terdapat gambar masker. Menurut Gus Yaqut, logo itu bermakna sebagai wujud atau bentuk bahwa kader Ansor selama ini sadar terhadap situasi yang sedang dialami.
Sementara tinta emas dengan latar belakang hitam melambangkan sikap optimistis bahwa akan ada cahaya di setiap kegelapan.
"Font warna emas, kita akan melewati masa pandemi dengan hari depan yang lebih baik dan disebarkan oleh pemuda Ansor. Di pundak sahabat-sahabat, konsistensi perjuangan gerakan Ansor dipertaruhkan," katanya.
Pemuda Ansor harus responsif terhadap setiap problem masyarakat
Minggu, 25 April 2021 7:57 WIB