Gorontalo (ANTARA) - Kepala Desa Tamboo, Kisman Daud mengatakan bahwa Program Desa Pangan Aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan pengetahuan dan manfaat yang signifikan kepada masyarakat.
"Mulai dari ibu rumah tangga, remaja, pelaku usaha kios/warung, industri rumah tangga pangan, pedagang kreatif lapangan dan komunitas sekolah telah mendapatkan informasi dan berusaha mempraktekkan prinsip keamanan pangan dengan sebaik-baiknya," ujar Kisman di Gorontalo, Selasa.
Ia menjelaskan, melihat banyaknya manfaat program tersebut kepada masyarakat, Desa Tamboo berinisiatif untuk menambah jumlah kader dan komunitas masyarakat yang dibina dengan menggunakan anggaran swadaya Desa.
Pada tahun 2020, Desa Tamboo telah menambah jumlah Kader Keamanan Pangan sebanyak delapan orang dan Komunitas Masyarakat yang dibina sebanyak 30 orang.
"Selain itu, kami juga melaksanakan kegiatan Keamanan Pangan secara mandiri diantaranya Sosialisasi Keamanan Pangan untuk Ibu Hamil dan Menyusui, penempelan stiker ke warung dan rumah masyarakat, sosialisasi dan observasi industri rumah tangga pangan dan uji cepat bahan berbahaya pada makanan," jelasnya.
Menurutnya, agar keamanan pangan di Desa Tamboo selalu terjamin, pihaknya telah menganggarkan secara khusus Program Desa Pangan Aman di APB Desa selama enam tahun, dimulai dari tahun 2021.
"Hal ini merupakan komitmen kami untuk mewujudkan keamanan pangan mandiri di Desa Tamboo sebagai wujud kecintaan kami kepada masyarakat.” ungkapnya." kata dia, lagi.
Kisman berharap hasil verifikasi yang dilakukan oleh tim penilai sesuai dengan harapan dan dapat membawa Desa Tamboo sebagai Juara Pertama Lomba Desa Pangan Aman Nasional.
Saat ini desa tersebut berhasil masuk tujuh besar nominator Lomba Desa Pangan Aman tingkat Nasional yang mewakili Provinsi Gorontalo.
Desa Tamboo menyingkirkan 27 desa lain yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi se-Indonesia, Lomba Desa Pangan Aman tersebut digelar untuk mengapresiasi desa yang telah menerapkan keamanan pangan secara mandiri.