Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menerima 117 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNUGO) yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) perdana dengan model Participatory Action Research (PAR), Senin.
Kegiatan KKN-PAR mahasiswa UNUGO difokuskan di lima kecamatan di wilayah Bone Pesisir, meliputi Kecamatan Kabila Bone, Bonepantai, Bulawa, Bone Raya, dan Bone.
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengaku senang dengan kegiatan KKN-PAR yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa UNUGO.
Apalagi, katanya, dengan KKN model baru, akan berfokus pada riset di sejumlah desa.
"Mudah-mudahan lewat riset itu bisa memengaruhi dan juga bisa mengubah kebijakan pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten tentang bagaimana mendesain pembangunan desa, yang muaranya terjadinya layanan publik, terjadinya perbaikan kelengkapan infrastruktur, dan tentu bagaimana masyarakat desa menjadi lebih sejahtera," kata dia.
Ia menyampaikan terima kasih atas terobosan dari UNUGO melaksanakan KKN perdana bagi mahasiswanya di Kabupaten Bone Bolango.
"Apalagi pilihannya di wilayah Bone Pesisir. Wilayah yang sedang kita perjuangkan menjadi kabupaten tersendiri, terpisah dari Bone Bolango," ungkapnya.
Sebelumnya, Rektor UNUGO Ridwan Tohopi menjelaskan 117 mahasiswa UNUGO melaksanakan program KKN perdana di Kabupaten Bone Bolango, yakni di wilayah Bone Pesisir.
Ia juga menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN saat ini sudah menerapkan model agak lain dari tahun tahun sebelumnya, di mana para mahasiswa akan melakukan riset, pemetaan desa, pemetaan investasi desa.
"Mungkin akan diambil contoh satu desa per kecamatan dan itu menjadi rujukan untuk semua desa-desa yang ada di sekitar itu," kata dia.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNUGO Heryanto Monoarfa menambahkan program KKN-PAR oleh LPPM UNUGO Tahun 2021 diorientasikan untuk meningkatkan kualitas jumlah pengabdian dosen UNUGO yang telah diimplementasikan dan mampu berdaya guna bagi masyarakat sesuai misi Kementerian Desa PDTT.
Sejumlah kegiatan, di antaranya mempercepat pembangunan desa dan perdesaan yang berkelanjutan serta mengembangkan ekonomi dan investasi di desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.