Jayapura, (ANTARAGORONTALO) - World Wide Fund for Nature (WWF), organisasi non-pemerintah internasional bidang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan, dorong perlindungan pada kura-kura moncong babi di Kabupaten Asmat.
Communication Campaign and Outreach Coordinator WWF Indonesia-Program Papua Andhiani M Kumalasari, di Jayapura, Selasa, mengatakan, pihaknya sudah mengadakan perlindungan terhadap kura-kura moncong babi yang kini menjadi salah satu hewan langkah di Papua.
"Kura-kura moncong babi itu dilindungi, sehingga kita protect setiap area yang menjadi tempat kura-kura tersebut berada,"kata Andhiani.
Ia mengatakan, kura-kura moncong babi itu merupakan hewan endemik yang hanya hidup di Papua dan terancam punah.
"Kura-kura jenis ini dilindungi karena banyak dicari dari negara-negara luar, dan harganya cukup mahal,"jelasnya.
Hewan yang bernama latin Carettochelys insculpta ini, kata dia, cukup langkah di Kabupaten Asmat sehingga harus dilindungi.
Spesies ini mendapat nama "moncong babi" karena penempatan lubang hidungnya pada akhir moncong yang mirip sepert batang.
Ia memiliki warna abu-abu atau abu-abu agak kecoklatan di bagian atas wajahnya. Dan, putih ke kuning pada bagian bawah wajah.
Kayuhannya agak lebar dengan masing-masing dua cakar. Dibanding cangkang kura-kura lain yang agak keras, cangkang kura-kura moncong babi tertutup kulit lembut.
Pejantannya tidak pernah meninggalkan air, sedangkan betinanya hanya pergi dari air jika harus bertelur di tepi sungai.