Nairobi, (ANTARA/Thomson Reuters Foundation) - Sebanyak 11 juta anak-anak di bagian timur dan selatan Afrika menghadapi kelaparan, penyakit dan kekurangan air akibat fenomena cuaca El Nino paling kuat dalam beberapa dekade, Dana Anak PBB (UNICEF) melaporkan pada Selasa.
Kekurangan pangan dan air disebabkan oleh kekeringan dan banjir menyebabkan kekurangan gizi, yang meningkatkan kerentanan anak-anak terkena penyakit-penyakit pembunuh seperti malaria, diare, kolera dan demam berdarah dengue, katanya.
"Konsekuensi-konsekuensi dapat menimpa generasi-generasi jika komunitas yang terkena dampak tidak dapat menerima dukungan," kata UNICEF dalam suatu pernyataan, merujuk kepada hambatan, yang menimpa anak-anak yang memperoleh sedikit protein, vitamin dan mineral dalam makanan mereka.
Anak-anak yang pertumbuhan terlambat itu memiliki kesehatan dan perkembangan kognitifnya lamban, dan prestasinya di sekolah kurang dan, sebagai orang dewasa, berpenghasilan kurang daripada anak-anak yang memiliki nutrisi cukup, menurut kajian-kajian itu.
El Nino, yang disebabkan pemanasan Samudera Pasifik, telah menyebabkan kekeringan di beberapa bagian Afrika, termasuk Malawi dan Zimbabwe.
Negara yang paling terkena dampak El Nino ialah Ethiopia, yang memiliki populasi terbesar kedua di Afrika dan menderita kekeringan terburuk dalam 30 tahun terakhir.