Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut kembali bertengger di atas level psikologis 1.650 dolar AS, setelah dolar AS turun tajam dari level tertinggi baru 20 tahun.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak 33,80 dolar AS atau 2,07 persen, menjadi ditutup pada 1.670,00 dolar AS per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di 1.671,60 dan AS dan terendah di 1.622,20 dolar AS.
Emas berjangka terdongkrak 2,80 dolar AS atau 0,17 persen menjadi ditutup pada 1.636,20 dolar AS per ounce, setelah merosot 22,20 dolar AS atau 1,34 persen menjadi 1.633,40 dolar AS pada Senin (26/9/2022), dan anjlok 25,50 dolar AS atau 1,52 persen menjadi 1,655,60 dolar AS pada Jumat (23/9/2022).
Dolar AS mundur dari posisi tertinggi baru 20 tahun, setelah bank sentral Inggris (BOE) bergabung dengan beberapa bank sentral Asia dalam intervensi di pasar, mendorong pembelian safe-haven karena Oktober mendatang dapat menjadi bulan yang penuh gejolak bagi pasar saham dan keuangan.
Emas menemukan dukungan tambahan ketika National Association of Realtors (NAR) melaporkan pada Rabu (28/9/2022) bahwa indeks penjualan rumah tertunda AS turun 2,0 persen pada Agustus dari Juli, dan penandatanganan kontrak turun tahun-ke-tahun dengan persentase dua digit di setiap wilayah Amerika Serikat.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 54,3 sen atau 2,96 persen, menjadi ditutup pada 18,88 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 21,10 dolar AS atau 2,51 persen, menjadi ditutup pada 860,80 dolar AS per ounce.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas melonjak 33,80 dolar AS dipicu penurunan tajam "greenback"
Harga emas melonjak dipicu penurunan tajam "greenback"
Kamis, 29 September 2022 8:39 WIB