Taiwan (ANTARA GORONTALO) - Sebuah gempa kuat yang merubuhan gedung aparteman
17 lantai di di Taiwan selatan pada Sabtu, menewaskan sedikitnya dua
orang, termasuk anak perempuan berusaia 10 hari, serta memicu upaya
keras untuk menyelamatkan puluhan orang yang dikhawatirkan terperangkap
di dalam.
Seorang bayi dan seorang pria 40-tahun dikonfirmasi
telah meninggal akibat gempa 6,4 magnitude merubuhkan gedung tersebut
pada pukul 04.00 waktu setempat, di awal liburan Tahun Baru Imlek.
Tim
penyelamat yang memasang tangga hidrolik dan derek untukmenjelajahi
reruntuhan, menyelamatkan 120 korban, dengan puluhan dibawa ke rumah
sakit, kata seorang pejabat pemadam kebakaran.
Menurut Reuters,
di tempat lain di kota berpopulasi 2 juta orang tersebut, beberapa
bangunan miring dan cukup mengkhawatirkan. Namun seorang pejabat pemadam
kebakaran mengatakan upaya penyelamatan kini fokus sepenuhnya pada blok
apartemen.
"Saya sedang menonton TV dan setelah suara keras ada
goncangan, aku mendengar seperti ledakan. Aku membuka pintu dan melihat
bangunan di seberang rubuh," kata seorang tetangga 71 tahun, Chang.
Sebuah tukang ledeng, mengatakan mengambil alat dan tangga untuk menyelamatkan seorang wanita yang menangis untuk bantuan.
"Dia
meminta saya untuk kembali dan menyelamatkan suaminya, anak, tapi aku
takut ledakan gas jadi aku tidak pergi. Pada waktu itu ada lebih banyak
orang meminta bantuan, tapi tangga saya tidak cukup panjang sehingga
tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka."
Gempa itu berpusat 27
mil (43 km) tenggara dari Tainan, pada kedalaman 23 km (14 mil), kata
Survei Geologi AS. Beberapa gempa susulan mengguncang Tainan, kata Biro
Cuaca Pusat Taiwan.
Gempa Taiwan sebabkan sedikitnya dua meninggal
Sabtu, 6 Februari 2016 13:21 WIB