Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Uni Eropa (UE) sepakat untuk mengakselerasi perundingan Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang ditandai dengan keberhasilan penyelesaian secara substansi pengaturan jasa keuangan di bawah kerangka perdagangan jasa.
Selain itu, keduanya mencapai kemajuan dalam pembahasan berbagai isu, terutama di bidang ketentuan asal barang dan hambatan teknis perdagangan pada putaran ke-12 IEU-CEPA.
"Perundingan putaran ke-12 adalah putaran penuh pertama setelah pertemuan terakhir pada November 2021. Namun, Delegasi Indonesia dan EU berkomitmen untuk mempercepat perundingan sesuai instruksi Presiden kedua negara," ujar Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Johni memimpin perundingan tersebut sebagai Ketua Kelompok Perunding Indonesia bersama Filip Deraedt dari Komisi Eropa sebagai Ketua Kelompok Perunding UE.
Putaran ke-12 membahas 15 isu runding, yaitu perdagangan barang; ketentuan asal barang; instrumen pengamanan perdagangan; hambatan teknis perdagangan; cukai dan fasilitasi perdagangan; dan perdagangan jasa; investasi.
Kemudian, penyelesaian sengketa investasi; pengadaan pemerintah; perdagangan dan pembangunan berkelanjutan; transparansi dan good regulatory practice; mutual administrative assistance; penyelesaian sengketa; ketentuan institusional; serta kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas.
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von Der Leyen mengharapkan kemajuan dalam Perundingan I–EU CEPA pada pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 tanggal 14 November 2022 di Bali.
Diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Wakil Presiden Eksekutif/Komisaris Eropa (EVP) untuk Perdagangan Valdis Dombrovskis juga mendorong perundingan untuk segera dapat diselesaikan dan diimplementasikan.
Untuk itu, seluruh Ketua Kelompok Kerja pada masing-masing isu diminta untuk menyusun target pada setiap putaran selanjutnya sehingga IEU CEPA dapat mencapai kemajuan signifikan dan diselesaikan.
"Tahun depan kami merencanakan empat putaran perundingan dengan harapan dapat tercapai kemajuan dan kesepakatan substansial," lanjut Johni.
Diluncurkan pada 18 Juli 2016, Perundingan IEU CEPA telah berlangsung sebanyak 11 putaran baik secara langsung maupun virtual. Putaran ke-13 direncanakan pada awal Februari 2023 di Indonesia.
Total perdagangan Indonesia-UE pada 2021 tercatat sebesar 29,1 miliar dolar AS. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UE tercatat sebesar 18 miliar dolar AS sedangkan impor Indonesia dari UE sebesar 11,1 miliar dolar AS.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke UE pada 2021 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya; asam lemak monokarboksilat industri; alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan kulit; alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan tekstil; serta karet alam.
Sementara impor utama Indonesia dari EU pada 2021 adalah vaksin; obat-obatan; kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap); susu dan krim; serta instrumen dan peralatan yang digunakan dalam ilmu medis, bedah, perawatan gigi atau kedokteran hewan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI-Uni Eropa sepakat akselerasi perundingan IEU-CEPA