Gorontalo (ANTARA) - Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Thariq Modanggu meminta para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat untuk menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Saya berupaya agar setiap kegiatan pemerintahan daerah, melibatkan para pelaku UMKM. Namun saya berharap seluruh pelaku dalam transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi QRIS," kata Bupati Thariq di Gorontalo, Senin.
Seperti yang baru baru ini dilaksanakan pada kegiatan Mandi Safar di Kecamatan Atinggola.
"Sebelumnya acara itu hanya akan digelar sehari saja. Namun saya meminta untuk diperpanjang selama tiga hari dengan maksud kegiatan itu dapat melibatkan pelaku UMKM secara total, baik yang ada di kecamatan itu maupun dari kecamatan terdekat lainnya," katanya.
Saat ini kata dia, sudah era digital. Dalam transaksi keuangan pun diharapkan bisa memanfaatkan digitalisasi.
Menurutnya, menggunakan QRIS tidak harus pusing pusing membawa uang tunai.
"Kita pakai QRIS pasti lebih menguntungkan," kata Bupati.
Pembayaran non tunai pun pasti sangat menguntungkan pelaku UMKM sebab bisa mengontrol pendapatan yang masuk. Juga bisa memilah antara belanja modal dan keuntungan.
Pelaku usaha pun bisa dengan cerdas mengelola keuangan. Berbeda jika transaksi tunai. Kadang-kadang uang modal langsung digunakan tanpa kontrol saat ada pemasukan.
"Pedagang terdorong ingin jajan atau belanja saat sudah punya uang tunai. Padahal acapkali hanya berdasarkan keinginan bukan keperluan. Kalau transaksi pakai QRIS, uang pasti aman dan tidak sulit menghitung antara belanja modal dan keuntungan," kata bupati pula.
Pembayaran non tunai juga memudahkan bagi pembeli. Mereka yang belanja ke pelaku UMKM tidak perlu bingung mengeluarkan uang tunai.
Penggunaan QRIS ini menguntungkan bagi penjual dan pembeli. "Nggak usah bawa-bawa uang, pakai handphone aja tik tik sudah ini kan (bayar)," kata bupati.
Ia berharap seluruh pelaku usaha dan masyarakat di daerah itu mulai membiasakan penggunaan sistem non tunai QRIS dalam transaksi.
Ia meyakini potensi UMKM di daerah itu sangat luar biasa.
"Saya sering sekali bertatap muka dengan para pelaku UMKM di seluruh kecamatan. Data Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM daerah ini, ada lima ribu pelaku tersebar di 11 kecamatan. Saya minta ini didata ulang, mana yang aktif untuk kami beri stimulan agar dapat terus mengembangkan usahanya," kata Bupati Thariq yang mengaku senang berbelanja produk UMKM.