Gorontalo (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Gorontalo terus meningkatkan perluasan akseptasi pembayaran digital, yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada tahun 2025.
"Peningkatan akseptasi QRIS selama 2024 merupakan hasil kolaborasi dan sinergi Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dengan seluruh mitra kerja, melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi," ucap Kepala KPw BI Provinsi Gorontalo Bambang Satya Permana di Gorontalo, Rabu.
Sesuai dengan era digital saat ini kata dia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo, terus mendorong penerapan digitalisasi.
"Wujud nyatanya adalah penerapan pembayaran digital menggunakan Quick Respon Code Indonesia Standard yang tercermin dari meningkatnya perluasan akseptasi QRIS di Provinsi Gorontalo," ujar dia.
Sampai akhir 2024 tercatat, jumlah merchant atau pedagang yang menggunakan QRIS di Gorontalo mencapai 124.515 unit. Jumlah itu meningkat sebesar 14,12 persen dibanding 2023. Sementara itu dilihat dari volume transaksi dengan QRIS, pada 2024 jumlahnya meningkat signifikan, sebesar 240,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Digitalisasi sistem pembayaran di Provinsi Gorontalo menurut dia tumbuh sangat menggembirakan. Hal tersebut kata dia karena implementasi QRIS di Gorontalo menunjukkan pencapaian yang luar biasa.
Pada 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo berhasil melampaui target jumlah volume transaksi maupun pengguna baru QRIS.
Volume transaksi QRIS mencapai 6,84 juta atau meningkat 360 persen dari target awal 1,89 juta. Sedangkan pengguna baru QRIS mencapai 22.999 pengguna, melampaui target 22.505 pengguna.
Ia menambahkan, pembayaran secara digital yang memiliki jargon cepat, mudah, murah, aman dan handal (Cemumuah) itu, dilakukan guna mendukung aktivitas perekonomian di Provinsi Gorontalo.