"Pada kesempatan ini saya ajak semuanya, utamanya generasi muda untuk sama-sama menjaga dan menangani P4GN. Upaya pencegahan narkoba itu tidak hanya tugas Polda, bukan saja tugasnya BNN, atau pemerintah, tapi itu tugas kita semua," kata Ismail.
Penegasan tersebut disampaikan Gubernur saat memberikan arahan pada peserta peningkatan kapasitas generasi muda dalam upaya P4GN, di Kota Gorontalo, Kamis.
Menurut Ismail, generasi muda adalah aset yang dapat menjadi motor penggerak pembangunan dan ekonomi di daerah, sehingga ia meminta agar para pemuda menjauhi narkotika dan sejenisnya.
Ia berkata, apabila generasi muda rusak karena narkotika, maka bukan tidak mungkin pada masa depan yang akan menjadi pemimpin dan yang membangun daerah justru orang-orang dari luar.
"Anak-anakku sekalian, banyak hal-hal yang lebih positif yang dapat kita lakukan daripada terlibat pada persoalan narkoba. Mulai sekarang, mari kita jaga sama-sama agar di masa depan dapat menjadi pemimpin dan orang hebat. Gunakan kesempatan selagi kita masih muda," pesannya pada para pemuda perwakilan berbagai organisasi yang hadir.
Ismail Pakaya mengaku cukup kaget dengan laporan-laporan yang masuk padanya saat awal ia menjabat gubernur. Saat itu ia berkata, menerima laporan bahwa penderita penyakit AIDS serta jumlah kasus narkoba di Gorontalo meningkat berkali-kali lipat, bahkan ada anak usia 13 tahun yang sudah menjadi pengedar.
Ia begitu mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Cipayung Plus bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Gorontalo dalam upaya P4GN di kalangan generasi muda.
Cipayung plus merupakan gabungan dari tujuh organisasi kemahasiswaan, yang terdiri atas GMNI, HMI, PMII, IMM, PMKRI, GMKI, dan KAMMI.
"Dilaksanakannya kegiatan ini, saya ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada teman-teman Cipayung Plus yang bekerja sama dengan Kesbangpol untuk menyelenggarakan kegiatan ini," kata Ismail.