Kabupaten Bone Bolango (ANTARA) - Masyarakat Provinsi Gorontalo khususnya penambang meminta pemerintah provinsi dan kabupaten untuk segera membuka kembali akses serta aktivitas di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango.
Ketua Forum Penambang Gorontalo KIsman Biga di Gorontalo, Selasa mengatakan mewakili masyarakat penambang dirinya mendukung penuh langkah pemerintah yang menutup sementara aktivitas penambangan di Suwawa Timur setelah kejadian tanah longsor.
"Banyak juga penambang yang meminta kejelasan hingga mendesak pemerintah untuk segera membukanya. Di situ tempat pencaharian kami," kata dia.
Terkait dengan aturan yang nantinya akan diberlakukan pemerintah, ia mewakili masyarakat penambang mengaku setuju, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang dilarang berada di kawasan tambang rakyat.
"Kami penambang setuju dengan larangan minuman beralkohol, senjata tajam, anak-anak, perempuan, hingga bahan kimia di lokasi," kata dia.
Bupati Bone Bolango Merlan Uloli mengatakan, selaku pemerintah daerah pihaknya akan mengundang pihak terkait termasuk perusahaan Gorontalo Mineral untuk membicarakan solusi dari permasalahan ini.
Selain itu kata dia pemerintah Bone Bolango juga akan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) bersama masyarakat penambang, agar saat terjadi kejadian seperti beberapa pekan lalu, tidak ada yang lari dari tanggung jawab.
"Nanti saya akan naik ke lokasi pertambangan dan melihat secara langsung bagaimana kondisi di sana," katanya.
Sementara itu Penjabat Gubernur Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan dirinya telah melakukan pertemuan dengan seluruh pihak terkait hingga ke Sekretatiat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Setjen ESDM).
Pertemuan itu dalam rangka menyampaikan persoalan hingga mencarikan solusi tentang penambangan tanpa ijin yang ada di Kabupaten Bone Bolango.
"Mungkin nanti kita akan duduk bersama, dan SOP ini kita kan sepakati, baik Forkopimda dan masyarakat penambang. Nanti kita akan perjuangkan ke pemerintah pusat," imbuhnya.***