Batam (ANTARA) - Asus berhasil meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk laptopnya di Indonesia dengan mencapai nilai 40 persen hingga 41,67 persen.
“Langkah tersebut telah membuka lapangan kerja, mempercepat alih teknologi dan meningkatkan kemampuan anak bangsa. Ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan industri nasional,” ujar Priyadi Arie Nugroho Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian di Batam, Rabu.
TKDN merupakan besaran atau nilai persentase komponen yang diproduksi dalam negeri. Hal tersebut merupakan salah satu kebijakan dari Kementerian Perindustrian yang berlaku untuk mendukung produk buatan dalam negeri.
Ia mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Asus Indonesia untuk meningkatkan TKDN pada acara “Asus TKDN Gathering” yang diselenggarakan di Hotel Aston, Batam.
Priyadi menjelaskan bahwa pasar laptop global didominasi oleh produk impor, dengan 95 persen pangsa pasar global dan hanya 5 persen merupakan produk lokal. Ia melaporkan bahwa dalam jenjang waktu 2017-2023, nilai impor laptop mencapai 1 miliar dolar AS.
Sementara itu, demand laptop diprediksi akan bertambah 4 juta unit per tahun, seiring dengan perkembangan digitalisasi yang pesat.
“TKDN untuk produk laptop di Indonesia pada 2024 diperkirakan berada di kisaran 24,85 persen hingga 30,75 persen,” kata Priyadi.
Kemajuan ini dikarenakan Indonesia sudah dapat memproduksi baterai dan layar dengan kualitas yang baik.
“Kami harap untuk kedepannya Asus dapat terus mengembangkan ekosistem laptop di Indonesia melalui pendalaman struktur industri terutama di komponen di dalam negeri,” tutup Priyadi.
Diharapkan Asus akan terus mengembangkan ekosistem laptop lokal untuk mendukung pertumbuhan industri teknologi dan mengurangi ketergantungan pada impor.