Palu (ANTARA GORONTALO) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy
Sufahriadi kembali mengeluarkan maklumat kepada para pengikut Santoso
yang masih bertahan di tempat persembunyian di hutan-hutan Poso untuk
segera menyerahkan diri.
"Menyerahkan diri akan lebih baik," demikian salah satu bagian
Maklumat bernomor MAK/3/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang himbauan
Himbauan Penyerahan Diri Pelaku Tindak Pidana Terorisme
pascameninggalnya Santoso itu.
Kapolda Sulawesi Tengah selaku penanggung jawab kebijakan Operasi
Timombala 2016 dalam rangka penegakkan hukum terhadap pelaku terorisme
menghimbau kepada pelaku tindak pidana terorisme yang masuk dalam daftar
pencarian orang (DPO) untuk segera menyerahakan diri dan
mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang telah dilakukan sesuai
dengan hukum yang berlaku.
Mereka dapat menyerahkan diri di Kantor Polres Poso, Kodim Poso, Polsek-polsek atau Koramil terdekat di wilayah Poso.
Pihak aparat berkomitmen kepada mereka yang menyerahkan diri untuk
memperlakukan mereka secara manusiawi dan tetap menjunjung tinggi
nilai-nilai HAM dan dalam proses hukum tetap berpedoman pada azas-azas
yang berlaku.
Menurut Kapolda, menyerahkan diri akan lebih baik dibanding jika
dilakukan dengan pendekatan upaya tegas (penangkapan) yang kemungkinan
berdapampak tindakan tegas dan aparat hukum akan memperhatikan
keluarganya selama proses hukum.
Sebagai bukti komitmen aparat, kata Kapolda, DPO yang telah
menyerahkan diri diperlakukan secara manusiawi karena musuh aparat
adalah perbuatannya bukan orangnya.
Adapun nomor telepon yang bisa dihubungi (contact person) terkait
penyerahan diri adalah Kapolres Poso AKBP Ronni Suseno dengan nomor HP
081333578945, Dandim 1307/Poso Letkol Inf Ryan Hanandi dengan nomor HP
082292256197 dan Komandan Satgas 1 AKBP Kelana Jaya dengan nomor HP
081217592000.
Satgas Operasi Tinombala Poso yang diperkuat 3.600-an personel TNI
dan Polri saat ini masih memburu sekitar 18 orang DPO kasus terorisme
Poso jaringan Santoso, dua di antaranya adalah perempuan.
Kapolda Sulteng keluarkan maklumat untuk pengikut Santoso
Sabtu, 23 Juli 2016 21:08 WIB