Lumajang (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur, menyiapkan ribuan masker untuk mengantisipasi
guguran abu vulkanis seiring dengan meningkatnya status Gunung Bromo
menjadi Siaga (level III).
"Stok masker yang sudah didistribusikan di desa yang terdampak abu
vulkanis Gunung Bromo sebanyak 7.500 masker dan stok yang ada di BPBD
sebanyak 2.000 masker sehingga stok tersebut diprediksi cukup," kata
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lumajang Hendro
Wahyono, Selasa.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan
status gunung api berketinggian 2.329 meter dari permukaan laut yang
berada di perbatasan Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang itu
dari Waspada (Level II) menjadi Siaga terhitung sejak 26 September 2016
pukul 06.00 WIB.
"Ada dua desa di Kabupaten Lumajang yang paling berpotensi
terdampak abu Gunung Bromo yakni Desa Argosari dan Desa Ranupani di
Kecamatan Senduro," tuturnya.
Menurut dia, hujan abu vulkanis Gunung Bromo tergantung dari arah
angin karena selama ini yang sering terjadi di Kabupaten Probolinggo dan
Kabupaten Malang karena abu vulkanis mengarah ke barat dan timur.
"Kalau arah angin mengarah ke selatan, maka dua desa di Kecamatan
Senduro akan terdampak hujan abu vulkanis, namun pihak BPBD Lumajang
sudah menyiapkan masker untuk mengantisipasi dampak erupsi Bromo itu,"
katanya.
Sejauh ini, lanjut dia, belum ada informasi tentang hujan abu
vulkanis Bromo di Lumajang, namun pihaknya tetap memantau aktivitas
gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl.
"Berdasarkan pengalaman erupsi Gunung Bromo sebelumnya saat
berstatus Siaga, dampak yang dirasakan warga di Desa Argosari adalah
tanaman sayuran yang ditanam warga Tengger terpapar abu vulkanis,"
ujarnya menambahkan.
Data di PVMBG mencatat aktivitas rutin Gunung Bromo pada 27
September 2016 pukul 00.00-06.00 WIB secara visual terpantau cuaca
cerah-mendung, angin tenang, suhu udara 11-12 derajat celcius, asap
kawah teramati putih tipis hingga sedang, tekanan lemah-sedang, tinggi
asap berkisar 50-500 meter dari puncak kawah ke arah tenggara-timur.
Sedangkan secara sesimik tercatat gempa tremor dengan amplitudo
maksimum 0,5-13 milimeter, namun dominan 1 milimeter, sehingga
kesimpulannya status Gunung Bromo siaga atau level III.
Dengan status siaga itu, PVMBG merekomendasikan pengunjung,
wisatawan, masyarakat, dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan
dalam radius 2,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
Lumajang siapkan ribuan masker mengantisipasi abu Gunung Bromo
Selasa, 27 September 2016 12:40 WIB