Gorontalo (ANTARA) - Keluarga korban dugaan pembunuhan seorang gadis yang ditemukan di Desa Ketapang Kecamatan Gentuma Raya Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mendesak pihak kepolisian untuk segera membuka hasil penyelidikan dan menetapkan tersangka.
"Sudah 51 hari sejak ditemukan hingga hari ini, belum ada penetapan tersangka disampaikan oleh pihak kepolisian. Padahal telah ada hasil visum dan telah dilakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 10 orang saksi," kata kuasa hukum pihak keluarga korban Gusrandi Ahmad, di Gorontalo, Selasa.
Pihaknya menduga ada hal yang tidak normal terjadi.
"Lucu juga jika sudah 51 hari sejak ditemukan, namun pihak Kepolisian belum merilis hasil penyelidikan dan menyampaikan penetapan tersangka," kata Gusrandi.
Menyikapi hal tersebut, pihak keluarga akan mendatangi Mapolres Gorontalo Utara untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP).
"Kami akan menanyakan dan meminta perkembangan hasil penyelidikan, serta berharap agar proses ini bisa dilakukan dengan cepat. Bagi keluarga, waktu selama 51 hari ini sudah terlalu lama untuk menemukan dua alat bukti dan melakukan penetapan tersangka terduga pelaku pembunuhan," katanya.
Kapolres Gorontalo Utara AKBP Andik Gunawan melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Arianto mengatakan untuk kasus penemuan jenazah di Gentuma tersebut, hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan.
"Semua upaya penyelidikan telah kami laksanakan, dari mengambil keterangan para saksi yang berhubungan dengan kasus ini. Interogasi sampai konfirmasi melalui pra rekonstruksi keterangan saksi," katanya.
Hambatan yang dihadapi pihaknya kata Arianto, di lapangan banyak keterangan yang tidak bisa dibuktikan atau kurang valid.
Ia mengatakan sampai saat ini para penyelidik masih berada di wilayah Gentuma, untuk mengumpulkan informasi yang akan memberi titik terang pada kasus ini
Sebelumnya Kepolisian Sektor (Polsek) Atinggola menerima laporan adanya seorang warga (laki-laki) yang berprofesi sebagai tukang, melaporkan penemuan jenazah perempuan dengan kondisi tubuh yang mulai membusuk dan ditemukan tanpa busana.
Identitasnya sudah diketahui, yaitu seorang siswa (15) beralamat di Kecamatan Gentuma Raya.
Saksi mata (warga) mengatakan sekitar pukul 06.00 WITA di hari ditemukan mayat tersebut, saksi membawa sapi miliknya, namun tiba-tiba ia hendak buang air besar di semak-semak.
Seketika saksi curiga ada bau menyengat seperti bangkai.
Saat ditelusuri, saksi mengaku kaget melihat sesosok mayat tanpa busana dengan kondisi tubuh yang mulai membengkak.