Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia, sebagai anggota BRICS, memiliki hak untuk bergabung dengan New Development Bank (NDB) dan telah diminta untuk melakukan investasi sesuai dengan formula yang telah ditetapkan.
"New Development Bank itu sebagian dari perbankan di bawah BRICS. Dan Indonesia sebagai anggota BRICS punya jatah untuk ikut dalam New Development Bank. Kemarin Bapak Presiden sudah putuskan kita akan masuk di sana, dan ada formulanya, dari formula itu kita diminta untuk melakukan investasi," ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Meski belum merinci besaran penyertaan modal yang harus disetor, Airlangga memastikan bahwa pembayaran investasi tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu tujuh tahun.
"Sebenarnya, saya belum lihat. Pokoknya bayar bisa dalam tujuh tahun," kata Airlangga menjawab berapa besaran nilai investasi yang dibutuhkan untuk NDB.
Ia mengatakan, keikutsertaan Indonesia sebagai member NDB diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara BRICS serta membuka peluang pendanaan baru untuk berbagai proyek pembangunan di tanah air.
Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan New Development Bank (NDB), bank pembangunan yang berada di bawah naungan kelompok BRICS.
Keputusan ini diambil setelah Presiden Prabowo Subianto memberikan persetujuan untuk keanggotaan Indonesia di lembaga keuangan tersebut, Selasa (25/3).
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia telah menjalani berbagai diskusi teknis dengan NDB sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung sebagai anggota.
Ia menjelaskan bahwa berbagai aspek teknis telah dibahas dengan NDB, termasuk syarat keanggotaan, kontribusi negara anggota lain, serta peran NDB dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
NDB sebagai bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS berkontribusi membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.
NDB berfokus pada pembangunan infrastruktur, kemudian pada pembangunan untuk melawan kemiskinan dengan program-program yang mendukung industrialisasi sehingga akan menambah penciptaan lapangan pekerjaan.
Menurut Sri Mulyani, salah satu potensi kolaborasi yang diharapkan adalah kerja sama antara NDB dan Danantara sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur Indonesia.
"Kan kita juga punya Danantara, nanti bisa berkolaborasi dan lain-lain," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia diminta berinvestasi di New Development Bank BRICS