Istanbul (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menginstruksikan Menteri Perdagangan untuk meluncurkan penyelidikan terhadap ketergantungan negara itu pada impor mineral kritis.
“Ketergantungan Amerika Serikat pada impor dan kerentanan rantai pasokan kita meningkatkan potensi risiko terhadap keamanan nasional, kesiapan pertahanan, stabilitas harga, serta kemakmuran dan ketahanan ekonomi,” bunyi perintah pada Selasa (15/4) waktu setempat tersebut.
Pada 20 Maret, Trump menandatangani perintah eksekutif yang akan mendorong investasi publik dan swasta serta membentuk mekanisme pembiayaan dan kredit untuk meningkatkan produksi energi dan mineral kritis negara tersebut.
Keputusan Trump itu dipandang sebagai langkah untuk mematahkan dominasi China di sektor tersebut, seiring meningkatnya permintaan global atas mineral kritis.
AS sangat bergantung pada China untuk elemen tanah jarang (rare earth elements/REE), yang merupakan bahan penting dalam pembuatan teknologi canggih, sistem pertahanan, dan produk energi terbarukan.
China, yang memimpin produksi global REE, telah mengambil langkah untuk memperketat kontrol atas ekspor bahan strategis ini, yang sering kali dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan AS.
Trump, selama masa jabatan presidennya yang pertama, memberlakukan tarif atas barang-barang China pada Maret 2018, yang mendorong China untuk merespons dengan membatasi ekspor REE. Pembatasan terbaru terjadi pada 4 April, hanya dua hari setelah tarif baru AS diumumkan.
Saat ini, China menyumbang 69 persen dari produksi REE dunia dan memiliki 49 persen dari perkiraan 90 juta ton cadangan global, menurut data Survei Geologi AS pada 2024.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Trump ingin kurangi ketergantungan terhadap mineral kritis China