Tangerang (ANTARA) - Pakar kedokteran regeneratif dan terapi sel punca Indonesia Prof. dr. Deby Vinski mengatakan ditawarkan kerja sama strategis dengan Swiss Stem Cell Biotech dan ReYou sebagai perusahaan pemasok utama sel punca serta pusat penyimpanan tali pusat terbesar.
"Swiss Stem Cell Biotech dan ReYou juga memiliki fasilitas riset dan pengembangan di Roma Italia sehingga memungkinkan integrasi lintas negara dalam pengembangan terapi regeneratif global," kata Prof. dr. Deby Vinski dalam keterangan resminya di Tangerang, Banten, Jumat.
Prof. dr. Deby Vinski menuturkan penawaran kerja sama tersebut usai dilaksanakannya International Conference on Regenerative Medicine and Stem Cell Therapy di Roma, Italia beberapa waktu lalu.
Sebagai bentuk pengakuan atas keahliannya di bidang kesehatan regeneratif, Prof. Deby juga diminta untuk bergabung sebagai anggota Health Council di Swiss dalam memperkuat pengaruh Indonesia terkait pembentukan kebijakan dan praktik internasional di bidang kesehatan berbasis sains dan inovasi sel punca.
"Ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk mewujudkan kolaborasi global demi masa depan kedokteran preventif, regeneratif, dan anti-penuaan yang lebih maju dan bermanfaat luas," kata dia yang juga Direktur Celltech Stem Cell Center Vinski Tower.
Sementara itu terkait kegiatan kongres di Roma, Ia mengatakan jika semuanya berjalan lancar dan dihadiri oleh para ilmuwan, peneliti, serta praktisi medis dari seluruh dunia.
Sementara itu Jusuf Kalla selaku penasehat senior dari World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) dan World Council of Stem Cell (WOCS) mendorong upaya kolaboratif ini sebagai langkah strategis dalam membawa Indonesia tampil aktif dan terdepan dalam kancah medis dunia.
"Indonesia dapat menjadi pusat stem cell dunia. Apalagi Prof Deby selalu mengupgrade ilmunya dengan menghadiri berbagai Kongress International hingga Presiden Kongress. Sehingga dapat mengembangkan teknologi stem cell dan tidak memulai dari nol karena telah melihat kemajuan dunia," ujarnya.