Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kerja sama bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, dengan Rusia melalui pertemuan antara Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov.
Dalam pertemuan tersebut, Mendiktisaintek optimistis dengan potensi kolaborasi yang dapat terjalin antara universitas dan lembaga penelitian di kedua negara.
"Selain menindaklanjuti dokumen perjanjian yang sedang dalam berproses saat ini, kami berharap dapat segera memulai program kolaborasi seperti forum rektor," kata Menteri Brian melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, forum rektor nantinya akan menjadi wadah untuk menginisiasi berbagai kerja sama riset, pertukaran profesor, serta mobilitas mahasiswa doktoral antara Indonesia dan Rusia.
Menteri Brian menegaskan bahwa riset, sains dan teknologi harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan pemerintah seperti visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto.
"Kami fokus pada bidang-bidang prioritas seperti ketahanan pangan, energi berkelanjutan, ketersediaan air bersih, hilirisasi industri, teknologi pertahanan, dan semi konduktor. Ini adalah topik-topik yang kami harapkan dapat menjadi pusat kolaborasi antara Indonesia dan Rusia untuk menjawab tantangan global," tambahnya.
Menteri Brian mengungkapkan agar Indonesia dan Rusia dapat mendorong kerja sama joint degree khususnya untuk program PhD serta pengiriman dosen untuk menempuh program doktoral di Rusia.
"Kami yakin kolaborasi internasional seperti ini akan mempercepat kemajuan sumber daya manusia unggul dan inovasi teknologi yang bermanfaat luas," ucap Brian Yuliarto.
Sementara, Duta Besar Federasi Rusia, Sergei Tolchenov menyampaikan bahwa Pemerintah Rusia mengapresiasi begitu banyaknya pelamar untuk beasiswa pemerintah Rusia tahun ini dimana kuota yang disediakan untuk mahasiswa dari Indonesia adalah sebanyak 250 kuota.
Duta Besar Sergei juga menyampaikan kesiapan Rusia untuk memfasilitasi diskusi bilateral dan kerja sama lanjutan.
"Kami terbuka dan siap membantu untuk mengorganisir diskusi lebih lanjut agar sinergi ini dapat berjalan optimal," kata Sergei Tolchenov.
Diketahui, berbagai bentuk kolaborasi yang tengah dirancang mencakup pertukaran mahasiswa, kunjungan profesor, penyelenggaraan seminar dan konferensi ilmiah bersama, penelitian kolaboratif, serta pengembangan kurikulum dan program akademik bersama.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempercepat realisasi kerja sama strategis yang telah direncanakan, sekaligus membuka peluang baru bagi kemajuan pendidikan dan riset kedua negara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah perkuat kerja sama bidang pendidikan tinggi dengan Rusia