Jakarta (ANTARA) - Tim Pakar Susu Badan Gizi Nasional (BGN) yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik, memberikan tip membiasakan minum susu bagi anak yang memiliki intoleransi laktosa atau lactose intolerant.
"Lactose intolerant itu bukan penyakit, melainkan ketidakmampuan mencerna laktosa karena enzim laktasenya berkurang. Ini akan muncul lagi kalau kita membiasakan sedikit demi sedikit mengonsumsi lagi, kecuali congenital lactase deficiency yang memang kelainan genetik," katanya dalam siniar yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Epi menjelaskan, secara ilmiah manusia adalah mamalia yang ibunya memproduksi susu, maka ada istilah mammae, sehingga pada dasarnya semua anak itu mengonsumsi susu atau air susu ibu (ASI) setidaknya sampai enam bulan pertama.
"Begitu lahir, yang kita minum itu ASI sampai enam bulan pertama, tidak ada makanan lain selain ASI. ASI itu kadar laktosanya 7 persen, jadi dalam satu liter ASI ada sekitar 70 gram laktosa, sementara susu sapi paling tinggi laktosanya 5 persen," ujar dia.
Namun, menurut dia, seiring dengan bertambahnya usia, produksi enzim laktase dalam tubuh manusia akan berkurang jika tidak terbiasa minum susu, sehingga muncullah lactose intolerant tersebut.
"Manusia itu begitu kita lahir ke dunia sudah mencerna laktosa dari ASI, tetapi memang secara alami atau genetik, semakin usia bertambah, maka produksi enzim laktasenya itu berkurang kalau tidak biasa minum susu," paparnya.
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), penderita lactose intolerant rata-rata di usia 20-50 tahun dan ternyata memang non-dairy consumers atau tidak biasa mengonsumsi susu.
"Lactose intolerant ada kadarnya, selama di bawah 12 gram, bagi mereka yang punya intoleransi, itu aman, kalau lebih dari itu baru terjadi diare atau sakit perut," ucapnya.
Epi juga mencontohkan salah satu "pilot project" Makan Bergizi Gratis (MBG) di Warungkiara, Jawa Barat. Para siswa yang mendapatkan uji coba MBG terbukti tidak mengalami lactose intolerant karena dibiasakan meminum susu, sehingga tubuhnya aktif memproduksi enzim laktase.
"Anak-anak itu justru malah minta tambah susu lagi, karena tubuhnya sudah terbiasa mengonsumsi susu tersebut," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BGN beri tip membiasakan minum susu bagi anak "lactose intolerant"