Gorontalo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo melakukan deteksi dini penanganan Tuberkulosis (TBC) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Klinik Pratama Lapas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang Otoluwa di Gorontalo, Sabtu mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat upaya penanggulangan penyakit menular.
"Supervisi ini bertujuan untuk memastikan bahwa alur penanganan dan penanggulangan TBC di dalam lapas," ucap Anang.
Ia menjelaskan, kegiatan itu dilakukan karena Lapas merupakan lingkungan dengan tingkat risiko penularan tinggi. Untuk itu pihaknya memastikan standar pelayanan kesehatan dan protokol nasional telah berjalan
"Kami meninjau langsung kesiapan sarana, alur deteksi dini, hingga proses pengobatan bagi warga binaan pemasyarakatan," kata dia.
Anang menekankan peran strategis klinik dalam mendeteksi dan menangani kasus TBC di lingkungan tertutup seperti Lapas. Maka penting bagi kami untuk memastikan program Public Private Mix (PPM) TBC dijalankan secara optimal untuk memutus mata rantai penularan.
Sebagai bentuk dukungan awal, pada kesempatan ini Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo juga memberikan bantuan berupa 10 dus masker kepada Klinik Pratama Lapas Gorontalo.
Kepala Lapas Gorontalo Sulistyo Wibowo menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan komitmen penuh pihaknya dalam mendukung program kesehatan.
"Kesehatan warga binaan adalah prioritas utama kami. Supervisi dari Dinas Kesehatan ini sangat kami hargai sebagai bentuk penguatan dan evaluasi agar layanan di Klinik Pratama kami semakin baik," ujar Sulistyo.
Lapas Kelas IIA Gorontalo berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah preventif dan bekerja sama dengan instansi terkait guna meningkatkan kualitas pembinaan serta layanan kesehatan bagi seluruh warga binaan.
