Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Pohuwato terus tingkatkan pemahaman dan kepedulian kepada pelajar SMA/SMK tentang bahaya penyakit HIV/Aids, sekaligus bentuk sosialiasi untuk menekan laju penyebaran penyakit tersebut.
Tentu yang paling utama untuk menurunkan atau mencegah bentuk-bentuk stigma negatif warga terhadap orang dengan HIV/Aids (Odha).
"Karena stigma negatif itu tidak perlu dilakukan agar Odha bisa diterima masyarakat tanpa diskriminasi berlebihan," kata Ketua Harian KPAD Pohuwato, Amin Haras.
Amin yang juga Wakil Bupati Pohuwato itu mengatakan kepada seluruh peserta sosialisasi, bahwa HIV/Aids telah menjadi masalah serius bagi daerah untuk terus ditekan laju penyebarannya.
"Berdasarkan laporan dari dinas kesehatan setempat bahwa hingga Februari 2017 terdapat 33 kasus, yang terdiri delapan penderita HIV dan 25 Aids yang tersebar di daerah itu," ungkapnya saat membuka sosialisasi di aula SMA 1 Marisa.
Angka itu diakui Amin, masih jauh dari kondisi nyata di masyarakat, mengingat HIV/Aids mengikuti pola gunung es yang nampak pada permukaan hanya sebagian kecil saja, karena banyak penderita yang belum terdeteksi.
Padahal secara perlahan virus itu bisa merusak tubuh, sehinga menyebabkan kematian dan juga bisa menjangkiti orang lain. Untuk itu Amin mengharapkan agar mereka bisa membuka diri dengan melakukan pemeriksaan di klinik terdekat.
"Semua identitas akan dirahasiakan. Untuk itu kepada mereka penderita tidak perlu takut identitasnya disebarluaskan. Ketika positif saat diperiksa, maka akan diberikan obatnya untuk menghambat penyebarannya," katanya.
Amin juga meminta agar pelajar bisa menghindari penyebaran vurus tersebut, sebab mereka adalah generasi emas di masa mendatang di Kabupaten Pohuwato khususnya.
Dengan bekal ilmu pengetahuan ia meyakini pelajar mampu terhindar dari penyebarannya. Sosialisasi juga akan terus berlanjut di sekolah lainnya agar seluruh pelajar di daerah itu bisa mendapatkan ilmunya.