Gorontalo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo,melakukan uji petik untuk memastikan kualitas data pemilih, khususnya data pemilih berkelanjutan di daerah itu.
"Kami melakukan uji petik triwulan keempat tahun 2025, seperti yang dilakukan di Kecamatan Gentuma Raya dengan mengambil sampel di dua desa, yaitu Desa Nanati Jaya dan Desa Dumolodo," kata Ketua Bawaslu Gorontalo Utara Ronald Ismail di Gorontalo, Rabu.
Sejak Rabu pagi, kata dia, bersama anggota Bawaslu lainnya dan sejumlah staf, mereka sudah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan langsung.
"Kami turun ke lapangan seperti ini bukan sekadar rutinitas, tetapi salah satu cara Bawaslu memastikan bahwa data pemilih yang disusun oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), benar-benar sesuai dengan kondisi di masyarakat," kata Ronald.
Dalam proses uji petik, kata dia, tim Bawaslu ini melakukan pencocokan antara data dalam data pemilih berkelanjutan (DPB) dengan keadaan faktual.
Caranya, tim Bawaslu mendatangi rumah warga, berdialog dan memastikan apakah data yang dimiliki sudah benar atau perlu perbaikan.
"Pengecekan meliputi beberapa aspek, seperti apakah warga masih berdomisili di alamat tersebut, apakah ada pemilih baru yang belum masuk dalam daftar, sampai memastikan tidak ada data ganda atau pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat," ujarnya.
Ronald mengatakan kegiatan seperti ini merupakan bagian penting dari tugas pengawasan.
"Kita ingin memastikan bahwa data pemilih yang selama ini dimutakhirkan oleh KPU benar-benar akurat karena kalau datanya tidak sesuai, bisa berdampak pada banyak hal dalam proses pemilu nanti," katanya.
Ia menegaskan setiap temuan di lapangan, misalnya pemilih yang sudah pindah domisili, pemilih yang meninggal dunia, atau data yang tidak sinkron, akan dihimpun dan disampaikan kepada KPU Gorontalo Utara dalam bentuk saran perbaikan.
Ronald juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara Bawaslu, KPU dan pemerintah desa sangat menentukan keberhasilan pemutakhiran data pemilih.
Selain tujuan teknis, kata dia, kegiatan uji petik ini juga menjadi momentum bagi Bawaslu untuk menyapa masyarakat dan memberikan pemahaman terkait pentingnya data pemilih yang akurat.
"Banyak warga yang merasa terbantu dengan penjelasan tim, terutama terkait status mereka sebagai pemilih dan apa saja syarat untuk terdaftar dengan benar," ujarnya.
Dia berharap melalui pelaksanaan uji petik ini DPB yang disusun dapat semakin bersih, valid dan mencerminkan kondisi riil di lapangan.
Menurut dia, dengan data pemilih yang berkualitas, proses pemilu ke depan dapat berjalan lebih baik, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
