Yerusalem (ANTARA GORONTALO) - Ratusan orang Palestina ikut dalam protes di
seluruh Tepi Barat Sungai Jordan pada Sabtu (9/12), turun dari ribuan
orang pada Jumat, kata militer Israel.
Sebanyak 600 demonstran Palestina di 20 titip di Tepi Barat
melemparkan bom bensin dan batu ke arah tentara Israel, dan membakar ban
serta menggulingkannya ke arah tentara Israel.
Tentara Israel menanggapi dengan menggunakan gas air mata, granat
kejut dan "peluru karet", kata militer Israel di dalam satu pernyataan.
Sebanyak enam orang Palestina ditangkap di Tepi Barat, dan enam
orang lagi menderita luka ringan dalam bentrokan dengan Pasukan
Pertahanan Israel (IDF).
Di Jerusalem Timur, polisi Israel mengatakan empat prajurit cedera
ringan selama bentrokan, dan sedikitnya 13 orang Palestina ditangkap
karena melempar batu dan benda lain ke petugas.
Di Jalur Gaza, sebanyak 450 orang Palestina berkumpul dan
melancarkan protes di delapan lokasi di sepanjang pagar keamanan dengan
Israel, kata militer.
Di Israel Utara, pemrotes Arab di Daerah Wadi Ara melemparkan batu
ke bus yang melakukan perjalanan di dekat Kota Kecil Ar`Ara, dan membuat
pengemudi serta dua penumpang bus luka ringan, demikian laporan Xinhua.
Polisi menyatakan mereka menangkap dua orang di kota kecil tersebut
karena membuat kerusuhan.
Di Israel selatan, sebanyak 100 orang melancarkan protes di Kota Kecil Badui, Rahat.
Masih pada hari yang sama, seorang jenderal senior Pasukan
Pertahanan Israel memperingatkan penembakan roket lagi dari Jalur Gaza
ke arah Israel akan dihadapi dengan "reaksi keras dan menyakitkan".
Kelompok "yang tak bertanggung-jawab" berusaha "meningkatkan
ketegangan" dengan Isrel, dan meeka akan menjadi pihak yang berakhir
dengan membayar harga mahal, tulis May. Jend. Yoav Mordechai, penghubung
militer dengan Palestina, di laman Facebook dalam Bahasa Arab.
Sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan ke masyarakat di
Israel Selatan pada Jumat, pesawat Israel menyerang empat instalasi
milik HAMAS di Jalur Gaza, kata satu pernyataan dari IDF pada Sabtu
pagi.
Keempat instalasi itu adalah dua lokasi pembuatan senjata, satu
gudang senjata dan satu kompleks militer, kata militer Israel.
Rakyat Palestina menyerukan "hari-hari kemarahan" pada Jumat dan
Sabtu dan protes diselenggarakan di sebagian besar dunia Muslim serta di
beberapa ibu kota negara Eropa guna menentang pengakuan AS mengenai
Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel, demikian Xinhua melaporkan.
Rakyat Palestina teruskan protes anti Israel susul pengakuan AS
Minggu, 10 Desember 2017 14:05 WIB