Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Program Generasi Sehat Cerdas (GSC) 2018 diarahkan untuk memperkuat upaya penanganan stunting melalui peningkatan kapasitas dan pengorganisasian masyarakat dengan memperkuat integrasi perencanaan pembangunan desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Gorontalo Slamet Bakry dalam sambutannya membuka rapat koordinasi program GSC 2018 di Gorontalo, Jumat, mengatakan, Pemerintah Provinsi Gorontalo mengutamakan pelayanan sosial dasar, termasuk melalui kerja sama dengan pendamping program pembangunan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD), serta alih kelola hasil kegiatan GSC dan standar layanan dasar.
Kerja sama itu bertujuan menjalin kesepahaman khususnya dalam merumuskan langkah strategis membangun pola koordinasi yang sinergis dan sederhana dengan cara menyelaraskan program-program yang bersinggungan dengan indikator atau ukuran keberhasilan pelaksanaan program.
Karena itu, sinkronisasi program dilakukan melalui rapat koordinasi yang menghadirkan pihak-pihak terkait di seluruh kabupaten dan kota tempat pelaksanaan program GSC, diantaranya seluruh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Bappeda, serta Kepala Dinas Pendidikan dan BKKBN Provinsi Gorontalo.
Harapannya kata Slamet, konsolidasi dan koordinasi program penanggulangan kemiskinan juga difokuskan untuk penanganan stunting melalui program GSC.
"Jika dikelola bersama, saya yakin penanganan gizi buruk dan stunting akan lebih praktis apalagi difokuskan oleh masing-masing instansi terkait, termasuk Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai koodinator atau leading sector," ujar Slamet.
Ia meyakini, pelaksanaan GSC yang telah memberikan pembelajaran penting dan kontribusi pembangunan yang lebih mengakar dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan dan masyarakat, akan secara masif menekan stunting.
Apalagi melalui pendekatan pemberdayaan yang dilakukan GSC, mampu menempatkan masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pelaku utama pembangunan serta wujud semangat membangun Indonesia dari desa.
Rapat koordinasi yang juga dihadiri para PJO Kabupaten di seluruh lokasi GSC, tim konsultan manajemen provinsi, termasuk konsultan manajemen nasional, Panca Wibawa dan para fasilitator serta operator komputer GSC, juga tenaga ahli P3MD Provinsi Gorontalo itu, diyakini akan menjadi langkah tindak lanjut kerja sama dan koordinasi untuk memformulasikan upaya membangun sinergitas dalam pengendalian kualitas layanan pendidikan dasar dan kesehatan khususnya mencegah stunting.
Program GSC tersebar di 22 kecamatan se-Provinsi Gorontalo, diantaranya 5 kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara.