Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia, usai sudah dengan ditetapkannya para pemimpin terpilih, termasuk di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Di Kabupaten Gorontalo Utara, pilkada serentak yang berlangsung 27 Juni 2018 itu juga berhasil melahirkan pemimpin baru, yakni Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2018-2023.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, pada Kamis (26/7) resmi membacakan penetapan peraih suara terbanyak dan ditetapkannya Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara terpilih periode tersebut, yakni Indra Yasin dan Thariq Modanggu.
Keduanya unggul dengan perolehan suara terbanyak mencapai 31.466 pendukung atau 43,71 persen dari total 71.984 suara sah.
Tonggak sejarah bagi masyarakat Gorontalo Utara, rakyat yang hidup di wilayah pesisir Provinsi Gorontalo.
Dengan bangga dan senyum khasnya, Bupati terpilih Indra Yasin pada Kamis (26/7) di Rumah Pintar Pemilu Kantor KPU Kabupaten, tepat pukul 11.20 Wita, ia memastikan kemenangan itu merupakan kemenangan rakyat Gorontalo Utara.
"Yang sudah berlalu, biarlah berlalu. Sudah saatnya kita perbaharui lagi menuju masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur," ujarnya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang masih mempercayai, khususnya paket "IQRO" (Indra Yasin-Thariq Modanggu) hingga meraih kemenangan pada Pilkada 2018.
Indra Yasin memastikan, dalam memimpin daerah itu, mereka membutuhkan dukungan seluruh pihak untuk saling membantu dan berkoordinasi mewujudkan Gorontalo Utara yang aman dan kondusif.
"Setelah Pilkada, semua rakyat harus bergembira, jangan ada yang bersedih, semuanya harus terlibat dalam pembangunan untuk memajukan daerah dan sejahtera bersama," ujarnya.
Hal yang sama diutarakan Wakil Bupati terpilih, Thariq Modanggu, yang mengajak masyarakat membangun Gorontalo Utara berkelanjutan.
Ia mengaku, sebagai Wakil Bupati terpilih, jabatan itu patut diemban untuk membantu Bupati, agar setiap pekerjaan dan tugas pembangunan dapat tercipta sesuai janji politik keduanya.
"Pekerjaan kita belum selesai. Masih panjang yang harus kita lakukan, demi masyarakat Gorontalo Utara yang kita cintai," ujarnya.
Ia mengaku, periode pemerintahan daerah itu akan dimulai dengan sejuk dan damai.
Seluruh aparat pemerintahan dan rakyat mengemban tanggungjawab bersama memajukan daerah dan mewujudkan kesejahteraan.
"Pilkada telah usai, mari kita bersatu lagi dan membangun Gorontalo Utara yang sejahtera," ungkapnya.
Indra-Thariq unggul Pilkada 2018 diusung koalisi partai politik PDIP, PPP, PAN, Gerindra dan PKS, serta beberapa kader partai politik lain yang memilih mendukung keduanya, diantaranya dari Partai Nasdem.
Sosok Bupati Pilihan Rakyat
Indra Yasin dikenal sebagai sosok birokrat senior yang mampu menjejaki kariernya dari posisi terendah hingga ke tingkat paling atas di tingkat pemerintah daerah.
Mantan guru Taman Kanak-kanak itu, pernah menjadi seorang pengantar surat dari kantor ke kantor saat ia tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Penerangan saat era tahun 80`an saat Provinsi Gorontalo masih menjadi wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Keuletannya, membuat Indra menjadi birokrat yang disenangi hingga mampu menduduki beberapa jabatan strategis di lingkungan Pemerintahan Provinsi Gorontalo.
Ia pernah menjabat Sekretaris DPRD, hingga saat Gorontalo Utara resmi menjadi Kabupaten definitif berpisah dari Kabupaten Gorontalo sebagai daerah induknya, Indra dipilih menjadi Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara.
Tugas-tugas pemerintahan daerah mulai diembannya sebagai Sekretaris Daerah pada 2007, mendampingi Penjabat Bupati pertama, Hamdan Datunsolang, sampai Penjabat Bupati kedua, Boni Ointoe, hingga Indra dipilih Rusli Habibie seorang kader Golkar saat itu.
Rusli sebagai calon Bupati melamar Indra untuk mendampinginya menjadi calon Wakil Bupati.
Jabatan Sekretaris Daerah pun ditinggalkan bapak tiga orang puteri itu.
Ia mantap ikut kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pertama kalinya di Gorontalo Utara.
Keduanya, diusung Partai Golkar sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati dengan jargon "RU`YA".
Pasangan calon itupun berhasil memenangkan Pilkada periode 2008-2013 dan mengantarkan Rusli Habibie-Indra Yasin sebagai Bupati dan Wakil Bupati definitif pertama di kabupaten terbungsu di Provinsi Gorontalo.
Saat itu, Thariq Modanggu menjadi rival Indra Yasin.
Thariq sebagai calon Bupati berpasangan dengan Djafar Ismail cal on Wakil Bupati, dengan jargon "Tafakur", keduanya diusung PDIP, PKS dan didukung PAN.
Tidak cukup 5 tahun, Indra Yasin menjabat Bupati pengganti antar waktu (PAW), pascakemenangan Bupati Rusli Habibie pada Pemilihan Gubernur Gorontalo periode 2012-2017 yamg berhasil terpilih menjadi Gubernur Gorontalo didampingi Wakil Gubernur Idris Rahim.
Indra menjabat Bupati, didampingi PAW Wakil Bupati Thomas Mopili dari Partai Golkar, yang sebelumnya menjabat Ketua DPRD Gorontalo Utara periode 2009-2014.
Memasuki Pilkada kedua di kabupaten itu, periode 2013-2018, Indra pun terus melanjutkan karier jabatan politiknya.
Ia maju Pilkada saat itu dan memilih berpasangan dengan Roni Imran, calon Wakil Bupati yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD dari fraksi Partai Amanat Nasional periode 2009-2014.
Mengusung jargon "SINAR" (Semangat Indra-Roni), keduanya diusung koalisi "gemuk" partai politik, yaitu PDIP, PAN, Hanura, Demokrat, PKS, PPP, PKB, Gerindra dan Nasdem.
Kemenangan pun diraih dan menetapkan kembali Indra menjadi Bupati definitif pada Pilkada kedua di kabupaten itu, berpasangan dengan Roni Imran yang meraih suara sah sebanyak 34.311 suara atau 51,46 persen.
Thariq Modanggu yang saat itu memilih maju sebagai calon Bupati dari jalur perseorangan berpasangan dengan calon Wakil Bupati Hardi Hemeto, berada di peringkat ke dua dengan perolehan suara 16.287 atau 24,43 persen.
Sedangkan Thomas Mopili yang juga ikut mencalonkan diri sebagai calon Bupati berpasangan dengan calon Wakil Bupati Risjon Sunge, menempati posisi ketiga dengan perolehan 16.074 suara atau 24,11 persen.
Nampaknya, dewi keberuntungan selalu melekat pada diri Indra Yasin, putra kelahiran Atinggola, yaitu kecamatan di wilayah timur kabupaten tersebut, memang digariskan menjadi pemimpin di daerah itu.
Dibuktikan pada Pilkada ketiga, periode 2018-2023, Indra Yasin sebagai calon Bupati petahana memilih berpasangan dengan calon Wakil Bupati Thariq Modanggu.
Dikenal dengan jargon "IQRO", keduanya memenangkan Pilkada dan kembali menetapkan Indra Yasin sebagai Bupati terpilih.
"IQRO" diusung koalisi PDIP, PAN, PPP, PKS dan Gerindra, dengan raihan suara terbanyak yaitu 31.466 atau 43,71 persen dari total suara sah.
Mereka mengalahkan pasangan calon nomor urut 3, yaitu Roni Imran dan Ismail Patamani "NKRI", diusung koalisi partai Hanura dan Demokrat, dengan meraih 23.196 suara.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 2, Thomas Mopili dan Suhela diusung partai Golkar, meraih 17.322 suara.
Total suara sah pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2018, mencapai 71.984 suara dan suara tidak sah sebanyak 344 suara.
Pilkada ketiga periode 2018-2023 telah usai, ditutup dengan ditetapkannya Indra Yasin dan Thariq Modanggu sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih pilihan rakyat oleh KPU Kabupaten Gorontalo Utara.
Janji-janji politik keduanya tentu dinantikan rakyat dan Indra Yasin sebagai orang nomor satu di pemerintahan daerah pun dinantikan kiprahnya melanjutkan kepemimpinan sebagai pemegang kemudi mewujudkan cita-cita kemakmuran daerah dan kesejahteraan masyarakat Gorontalo Utara sebagai daerah terbungsu di Provinsi Gorontalo.
Harapan Rakyat Sejahtera
Kabupaten Gorontalo Utara berada di wilayah utara Provinsi Gorontalo.
Daerah itu terbentang dari timur Kecamatan Atinggola hingga barat Kecamatan Tolinggula atau sepanjang 317 kilometer panjang garis pantainya.
Wilayahnya terbagi atas 11 kecamatan yaitu Atinggola, Gentuma, Tomilito, Ponelo Kepulauan, Kwandang, Anggrek, Monano, Sumalata Timur, Sumalata, Biawu dan Tolinggula.
Terdiri 123 desa tersebar di seluruh kecamatan itu, dengan potensi maupun keunggulan desa masing-masing.
Gorontalo Utara menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Gorontalo yang memiliki pulau paling banyak, mencapai 52 pulau.
Keberadaan pulau-pulau itu diyakini mampu mendongkrak kemajuan daerah dari berbagai sektor unggulan, khususnya kelautan dan pariwisata jika pengelolaannya tepat dan terfokus.
Banyak harapan yang digantungkan masyarakat agar pemerintah daerah mampu mengubah wajah Gorontalo Utara menjadi lebih baik dan sejahtera, dengan jumlah penduduknya mencapai 124 ribu dan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,32 persen.
Harapan untuk sejahtera banyak diungkapkan, seperti kata Rahmat, salah satu warga di Kecamatan Kwandang.
Ia mengatakan persatuan dan kekompakan akan mampu mewujudkan semua cita-cita masyarakat untuk hidup sejahtera di daerahnya.
"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Banyak cita-cita digantungkan bagi pemimpin baru kita. Jangan ada perbedaan terhadap rakyat, sebab pascapilkada, seluruh rakyat harus disatukan. Tidak ada lagi perbedaan warna, yang mendukung dan tidak mendukung harus bisa disatukan, agar pembangunan mendapat dukungan seluruh rakyat Gorontalo Utara dan kesejahteraan ditandai dengan menurunnya angka kemiskinan. Terwujudnya keluarga bahagia sejahtera dan kemakmuran daerah terwujud melalui peningkatan maupun optimalisasi sektor unggulan. Potensi daerah yang dimiliki, dapat terwujud sesuai keinginan masyarakat," ujar Rahmat.
Fatmawaty, warga lainnya berharap Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2018-2023, dapat memacu kinerja aparatur pemerintahan daerah.
"Peningkatan disiplin harus prioritas. Jam kantor jelas dan program pemerintah daerah wajib menyentuh atau memberdayakan masyarakat," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah daerah rajin menggelar kegiatan di dalam daerah agar sektor perekonomian bergerak aktif, sebab pelaku ekonomi dari kalangan kecil dan menengah mampu dilibatkan dalam kegiatan pemerintahan daerah.
Ketua DPC Gerindra Gorontalo Utara, Fatri Botutihe mengatakan, optimisme rakyat perlu terus dibangun.
"Pemerintah daerah harus kondusif dan mampu melahirkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan masyarakat. Perekonomian harus bangkit dan perlu melakukan terobosan dalam mengelola potensi daerah yang dimiliki," ujarnya.
Majid Suleman, warga lainnya berharap, agar Indra Yasin-Thariq Modanggu mampu merealisasikan janji-janji politiknya.
"Program kerja yang sudah direncanakan untuk membangun daerah ini harus diwujudnyatakan. Jangan melupakan janji politik, apalagi Bupati Indra Yasin masih dipercaya rakyatnya," ujar Majid.
Ia berharap keduanya mampu melangkah harmonis, memimpin daerah dengan cita-cita yang selalu terjaga untuk kemakmuran daerah dan kesejahteraan masyarakat. "Jangan lupa menekan angka kemiskinan, jangan menekan aparatur untuk memiskinkan daerah," ungkap Majid.