Gorontalo (ANTARA) - Korban meninggal akibat penyakit muntaber di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bertambah dua orang yaitu satu warga asal Kecamatan Tolinggula dan satu warga asal Kecamatan Biau.
Kepala Puskesmas Tolinggula, Dahri Zakaria di Gorontalo, Senin membenarkan balita Ikbal (3) , alamat Desa Molangga dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan.
"Jenazah korban sementara proses pemulangan dari rumah sakit ke kediaman orang tuanya," ujar Dahri.
Ikbal dirujuk sejak Jumat (29/3) malam, setelah sempat dilakukan pemeriksaan dan pertolongan pertama di Puskesmas Tolinggula.
Hingga saat ini masih ada empat orang pasien sementara menjalani rawat inap di Puskesmas Tolinggula. Selain itu lima orang sementara menjalani rawat jalan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Biau, Warda Mootalu, mengatakan, korban meninggal di kecamatan itu juga bertambah.
Setelah satu warga yang juga dirujuk pada Jumat (29/3) dinyatakan meninggal dunia pada Senin pagi.
Jadi total warga meninggal akibat muntaber di daerah ini menjadi dua orang.
Data terkini kasus muntaber yang melanda wilayah Biau kata Warda, hingga pukul 13.00 Wita mencapai total 50 orang, terdiri dari laki-laki 24 orang dan perempuan 26 orang.
Korban meninggal dua orang, serta yang dirujuk total dua orang, termasuk yang telah dinyatakan meninggal.
Warda mengaku, Puskesmas Biau masih siaga 1x24 jam, dibantu tim dokter yang dikirim dari rumah sakit dr Zainal Umar Siddiki, serta dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi.
Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, dr Wardana Harun, SpPK menyatakan, total korban meninggal dunia akibat muntaber di daerah itu, mencapai tiga orang.
Dua orang di Kecamatan Biau dan satu orang di Kecamatan Puskesmas. Korban meninggal di Biau, satu diantaranya meninggal di puskesmas setempat dan satu orang di rumah sakit rujukan.
Pihaknya kata Wardana meningkatkan siaga pelayanan di Puskesmas Biau dan Tolinggula, termasuk distribusi obat-obatan yang diperlukan.
Ia berharap hasil laboratorium terkait musibah muntaber massal itu segera diperoleh, untuk penanganan lebih lanjut dan mengantisipasi bertambahnya korban.