Sektor pertanian mayoritas menggerakkan perekonomian di Provinsi Gorontalo. Hal itu dikatakan pelaksana tugas (Plt) Asisten Bidang Administrasi Pemprov Gorontalo Yosef P. Koton.

Menurutnya di Gorontalo, Kamis bahwa selama 23 tahun sejak Provinsi Gorontalo terbentuk, sektor pertanian telah menempati porsi terbesar dalam menggerakkan perekonomian daerah tersebut.

Pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan domestik regional bruto (PDRB) pada sektor ini di kisaran 35 hingga 39 persen. Bahkan dalam 10 tahun ke depan pertanian diproyeksikan masih akan terus menjadi tumpuan hidup masyarakat Gorontalo dalam menopang ketahanan pangan dan suplai bahan baku industri.

"Sektor ini juga memiliki posisi strategis dalam memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat Gorontalo khususnya selama masa pandemi dan pemulihan COVID-19," kata Yosef yang mengungkapkan hal tersebut saat mewakili Penjabat Gubernur saat membuka forum konsultasi publik penyusunan dokumen rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan (RAD-KSB) Tahun 2024 hingga 2026.

Yosef mengatakan sektor pertanian telah menjadi penyangga bagi masyarakat yang tidak mampu melanjutkan pendidikan, yang tidak terserap oleh dunia usaha dan industri serta yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Data BPS Tahun 2022 menunjukkan bahwa sektor pertanian telah menyerap tenaga kerja berusia 15 tahun ke atas sebesar  33,26 persen.

Dalam proses penyusunan RAD ini, ditekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan.

Konsultasi publik yang dilakukan untuk melibatkan semua pihak dalam merumuskan kebijakan yang tepat.

Adapun menjadi narasumber dari kegiatan yang berlangsung di Kota Gorontalo ini adalah perwakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian.

 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024