Washington (ANTARA GORONTALO) - Pihak berwenang Amerika Serikat telah
menempatkan seorang wartawan Al Jazeera dalam daftar teroris Alqaeda,
demikian isi sebuah laporan mengutip dokumen yang dibocorkan mantan
kontraktor NSA Edward Snowden.
Laman berita online The Intercept
mengatakan kepala biro Al Jazeera di Islamabad, Ahmad Muaffaq Zaidan,
ada dalam daftar awas teroris, dan dilukiskan dalam dokumen Badan
Keamanan Nasional (NSA) sebagai anggota baik Alqaeda maupun Ikhwanul
Muslimin.
Zaidan berkata kepada The Intercept bahwa dia tegas
membantah menjadi bagian dari organisasi-organisasi itu, namun
menandaskan dia memang kerap mewawancarai tokoh-tokoh senior Alqaeda,
termasuk Osama bin Laden.
Mengomentari laporan ini, Komite
Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York, mengaku sangat
terganggu oleh tuduhan terhadap Zaidan itu.
"Menggambarkan
kegiatan pengumpulan berita secara sah dari seorang wartawan terkemuka
sebagai bukti teroris internasional adalah membahayakan kerja vital
media, termasuk di Pakistan di mana wartawan rutin mewawancarai Taliban
dan kelompok militan lainnya sebagai bagian dari peliputan mereka," kata
Bob Dietz, koordinator program Asia dari komite itu.
Menurut The
Intercept, Zaidan dikutip dalam dokumen itu dalam kaitannya dengan
sebuah program bernama Skynet yang menganalisis lokasi dan data
komunikasi dari tumpukan rekaman panggilan telepon sebagai upaya
mendeteksi pola-pola mencurigakan.
Skynet berusaha
mengidentifikasi orang-orang sebagai kurir organisasi-organisasi teror
seperti Alqaeda yang didasarkan pada metadata atau informasi panggilan
telepon tanpa melihat isi perbincangannya.
Dalam pernyataan
kepada The Intercept, Zaidan berkata bahwa "bagi kami untuk bisa memberi
tahu dunia, kami harus bisa berhubungan secara bebas dengan tokoh-tokoh
relevan di ranah publik, berbicara dengan orang-orang di lapangan, dan
mengumpulkan informasi penting.
"Setiap petunjuk adanya
pengawasan pemerintah yang menghalangi proses ini adalah pelanggaran
terhadap kebebasan pers dan mencederai hak masyarakat untuk tahu," tutup
dia seperti dikutip AFP.
Wartawan Al Jazeera dimasukkan daftar teroris
Sabtu, 9 Mei 2015 14:53 WIB