Gorontalo (ANTARA) - Pangdam Xlll/Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang, M.M., M.Tr.(Han) meresmikan Batalyon Infanteri (Yonif) 715/Motuliato (Mtl) menjadi Batalyon Infanteri Raider 715/Mtl di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
"Sebelum Yonif 715/Mtl ditetapkan menjadi Yonif Raider 715/Mtl, terlebih dulu seluruh prajuritnya telah melaksanakan latihan pembentukan raider pada bulan Januari 2020," katanya di Gorontalo, Rabu.
Ia menjelaskan sebanyak 650 prajurit TNI Yonif 715/Mtl telah mengikuti latihan di Pusat Pendidikan dan Latihan Khusus Kopasus Batujajar, Cimahi, Jawa Barat dan perang tidak terbatas.
"Penetapan Yonif Raider 715/Mtl, merupakan bagian dari program pembentukan seluruh Yonif non-mekanisme di jajaran TNI AD menjadi Yonif yang berkualitas raider guna membekali kemampuan tempur esensial yang menjamin fleksibilitas satuan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya 'proxy war' atau perang hibrida," katanya.
Pangdam mengharapkan Yonif Raider 715/Mtl yang baru diresmikan mampu menangkal berbagai ancaman, separatisme, terorisme, neokolonialisme yang timbul dan muncul di wilayah Kodam XIII/Merdeka, khususnya Brigif 22/Otamanasa (OM) dalam wilayah Korem 133/Nani Wartabone.
"Di bawah komando dan pengendalian Brigif 22/OM, Kodam XIII/Merdeka, sebagai satuan pemukul harus mampu melaksanakan tugas-tugas operasi khusus, baik dalam pelaksanaan Operasi Milter Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," katanya.
Pangdam meminta agar para prajurit mampu menampilkan sosok prajurit raider yang dihormati, dibanggakan dan dikagumi.
"Siapkan mental, fisik serta kemampuan untuk menerima tugas-tugas dari Komando atas guna menegakan kedaulatan dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi bangsa dan negara dari berbagai ancaman," kata Santos G Matondang.
Usai kegiatan peralihan status, dilanjutkan dengan gelar pasukan apel kesiapan Satuan Tugas Batalyon Infanteri Raider 715/Mtl yang akan bertugas sebagai pasukan pengamanan tapal batas di Papua.