Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat penurunan harga minyak goreng memberikan andil terbesar pada deflasi yang terjadi di Kota Gorontalo pada bulan Februari 2022.
"Kita mengalami deflasi pada bulan Februari, yang mempengaruhi yaitu komoditas strategis yang mengalami penurunan harga itu minyak goreng yaitu 0,1657 poin," ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Rabu.
Ia menjelaskan, hasil pemantauan BPS, pada bulan Februari terjadi penurunan harga minyak goreng di pasaran.
pada bulan Februari 2022 Kota Gorontalo mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,88 pada Januari 2022 menjadi 106,48 pada Februari 2022 atau terjadi deflasi sebesar 0,37 persen.
Deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran, kenaikan indeks pada tujuh kelompok pengeluaran, serta dua kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,65 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,07 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,39 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,32 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen.
Selain itu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,26 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,21 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen.
Sedangkan laju inflasi tahun kalender Februari 2022 sebesar 0,60 persen dan inflasi “year on year” (Februari 2022 terhadap Februari 2021) sebesar 1,13 persen.
BPS: Harga minyak goreng pengaruhi deflasi di Gorontalo
Rabu, 2 Maret 2022 15:31 WIB