Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer menyambut baik peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo di Desa Buhu, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat.
"Program ini sejalan dengan program Pemprov Gorontalo yakni Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri (Germas BATARI) yang diluncurkan sejak tahun lalu," ucap Hamka di Gorontalo.
Hamka menceritakan bagaimana susahnya menekan inflasi tahun 2022 lalu. Usai dilantik bulan Mei 2022, lonjakan harga cabai raawit pada kurun waktu Juni – Agustus tembus hingga Rp120 ribu per kilogram nya.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pun merekomendasi aksi tanam rica yang ditindaklanjuti dengan surat edaran kepada bupati, wali kota, instansi vertikal hingga ke masyarakat.
Hamka mengungkapkan, masyarakat Gorontalo sangat menggemari cabai rawit, sehingga harga nya tinggi.
Ia berharap program Germas BATARI atau sebutan lain di kabupaten/kota terus dijalankan. Ia juga bersyukur program itu mendapat perhatian dari jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan menggalakkan aksi tanam rica atau cabai di pekarangan kantor dan lahan kosong lainnya.
Selain GNPIP dan Germas BATARI, Hamka menyebut pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah akan diintensifkan lagi. Bahan pangan pokok yang dijual murah itu rencananya akan dilangsungkan saat Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Kepala KPw Bank Indonesia, Dian Nugraha pada kegiatan itu mengatakan GNPIP hadir sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi, yang diimplementasikan baik di level nasional maupun di level regional.
GNPIP melibatkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri serta bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya secara terintegrasi.
