"Jamaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah, mulai bergerak ke Mina untuk prosesi lontar jumrah," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Madinah Tafsin Alfarizi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Poskes Mina mulai beroperasi pada Rabu (28/6) pukul 18.00 waktu setempat. Selang sehari kemudian, tenaga kesehatan Poskes Mina menerima pasien perdana pukul 01.30 waktu setempat dari Kloter 11 Jakarta.
Pasien masuk ke Poskes Mina usai bermalam di Muzdalifah dengan keluhan sakit di bagian perut.
Alfarizi mengatakan hingga 29 Juni 2023 pukul 16.00 waktu setempat tim tenaga kesehatan Poskes Mina sudah melayani 243 jemaah, 30 pasien di antaranya dirujuk ke RS Mina Alwadi, RS Mina Al Jaysir, dan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Tiga penyakit terbanyak yang dilayani yaitu heatstroke sebanyak 51 kasus, infeksi saluran napas sebanyak 24 kasus, dan kelelahan sebanyak 23 kasus.
Alfarizi menyampaikan penanganan heatstroke yang dilakukan melalui dari upaya normalisasi suhu tubuh dengan kompres handuk dingin hingga perawatan dehidrasi dengan pemberian cairan infus.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengatakan pelayanan kesehatan di Poskes Mina disiagakan lebih banyak tenaga kesehatan karena jamaah haji akan berada di Mina selama tiga hari untuk prosesi lempar jumrah.
“Untuk Poskes Mina, kami siapkan tenaga kesehatan lebih banyak karena masa operasionalnya lebih lama,” katanya.
Poskes Mina menyiagakan tenaga kesehatan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah sebanyak empat dokter umum, 14 dokter spesialis, satu dokter gigi, 37 perawat, lima petugas farmasi, 13 tenaga kesehatan lainnya, dan 41 tenaga pendukung kesehatan.
Selain itu pada 29 Juni 2023 juga ditambah tenaga medis bantuan dari Poskes Arafah sebanyak dua dokter umum, empat dokter spesialis, satu farmasi, dan empat perawat.
Kapus Liliek menyampaikan bahwa Poskes Mina adalah puncak kritis kondisi kesehatan jemaah haji.
Jemaah haji pastinya sudah mulai kelelahan setelah prosesi wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Prosesi lontar jamrah di Mina pastinya juga akan menambahkan kelelahan jemaah haji.
“Di Mina ini pastinya jemaah haji sudah mulai kelelahan pasca wukuf Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Mengingat aktifitas fisik prosesi di Mina, pastinya jemaah haji pada level kritis kelelahan,” katanya.
Liliek mengingatkan peserta haji untuk memperhatikan waktu melempar jumrah. Jamaah diimbau tidak mencari waktu afdal lempar jumrah, yaitu pada siang hari, sebab suhu di Mina bisa mencapai 46 derajat celsius.
Jamaah haji juga diimbau untuk tidak lupa menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi, kacamata hitam jika akan melakukan aktifitas di siang hari.
“Jemaah haji jangan lupa gunakan APD jika beraktivitas di siang hari. Selain itu sering-seringlah minum jangan menunggu haus dan minum oralit sehari satu kali,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah RI operasikan Poskes Mina selama prosesi lontar jumrah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah RI operasikan Poskes Mina selama prosesi lontar jumrah