Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, para
peserta Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa kelima Organisasi Kerja
Sama Islam (KTT LB OKI) akan mendorong masyarakat internasional untuk
memboikot produk Israel.
"Negara-negara OKI mengutuk tindakan Israel. Kami menyerukan
pengakhiran penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas
dasar two state solution," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Balai Sidang Jakarta, Senin.
Menurut Jokowi, para pemimpin negara Islam yang hadir dalam KTT
tersebut menghasilkan kesepakatan dan rencana aksi konkret bagi
Palestina dan Kota Kudus Yerusalem, termasuk menerapkan pemecahan
masalah satu wilayah dua negara (two state solution).
Seluruh negara, ditegaskan Presiden Jokowi, juga telah menyatakan
komitmen untuk melindungi Al Quds Al Syarif (Kota Kudus Yerusalem)
melalui pemberian dana bantuan bagi Al Quds Fund.
"Negara-negara OKI juga mendukung rekonsiliasi Palestina, dan juga
kesepakatan-kesepakatan itu tercakup dalam dua dokumen," kata Presiden.
Dokumen pertama adalah Deklarasi Jakarta (Jakarta Declaration)
sebagai inisiatif Indonesia yang mencakup langkah konkret pimpinan dunia
Islam.
Kemudian, dokumen kedua adalah resolusi yang menegaskan komitmen OKI
untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan terjaminnya perdamaian di Al
Quds Al Syarif (Kota Kudus Yerusalem).
KTT LB ke-5 OKI dihadiri oleh 605 delegasi dari 55 negara dan dua organisasi internasional.
Berkaitan dengan hubungan bilateral Indonesia-Palestina, Presiden
Jokowi juga menegaskan terus berlangsung harmonis, dan dalam waktu dekat
Indonesia mendirikan Kantor Konsul Kehormatan di Ramallah, Palestina.
Pemerintah RI juga telah mencairkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat
Palestina senilai satu juta dolar Amerika Serikat (AS) pada Desember
2016.
Indonesia juga berkomitmen melanjutkan program pembangunan kapasitas
sesuai kebutuhan Palestina, dan juga dukungan bantuan kemanusiaan bagi
masyarakat Kota Kudus Yerusalem, demikian Presiden Jokowi.
KTT OKI -- Presiden Jokowi: Peserta konferensi dorong boikot produk Israel
Senin, 7 Maret 2016 21:29 WIB