Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan sejumlah negara mengenai sisa penugasan impor beras sebanyak 400 ribu ton sudah selesai dan tinggal menunggu kedatangan.
“Impor sudah selesai. (Asal negaranya) rahasia, yang penting sudah selesai. Berarti kita tidak impor lagi,” kata Dirut Bulog Budi Waseso di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin.
Pria yang akrab disapa Buwas itu menegaskan bahwa asal negara impor beras tidak jauh berbeda dengan beras impor yang sudah terlebih dahulu datang.
“Pokoknya ada lah. Itu yang sudah ada sebelumnya kan Thailand, Vietnam. Ya bisa aja dari Thailand dan Vietnam juga,” sebutnya.
Pada kesempatan berbeda, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia akan mengimpor beras dari Kamboja sebanyak 250 ribu ton. Kesepakatan tersebut tercapai usai bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
Presiden Jokowi yang sedang meninjau pembagian bantuan pangan beras di Gudang Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu mengatakan realisasi impor dari Kamboja dan negara-negara lainnya sedang bertahap menuju ke gudang Bulog di Indonesia.
“Paling lama, Pak Kabulog menyampaikan paling lambat November dalam perjalanan. Masa (langsung) datang, ngomong langsung udah sampai gudang,” ucap Jokowi.
Adapun per awal September impor beras yang telah terealisasi oleh Bulog sebanyak 1,6 juta ton beras dari total penugasan 2,3 juta ton. Penugasan impor tersebut terdiri atas 300 ribu ton dari sisa penugasan pada 2022 dan 2 juta ton dari penugasan 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog selesaikan kesepakatan impor beras 400 ribu ton