Polda Gorontalo melibatkan 937 personel amankan Pemilu 2024

Gorontalo (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo melibatkan 937 personel untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) hingga mengamankan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Provinsi Gorontalo.

Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol di Gorontalo, Selasa mengatakan selain di lingkungan Polda Gorontalo, ada juga personel dari masing-masing Polres dan Polsek jajaran yang disiapkan dalam rangka mengamankan wilayah pada seluruh tahapan pelaksanaan pemilu di Gorontalo.

"Termasuk nanti pasukan cadangan dari Polda Gorontalo sekitar 500 personel, dan dari Polres jajaran sebanyak 50 personel," kata Kapolda setelah memimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Otanaha 2023 hingga 2024 dan Pengamanan Pemilu Tahun 2024 di Mapolda setempat.

Kapolda Angesta Romano Yoyol mengatakan bahwa gabungan personel dari berbagai fungsi dan satuan, akan melaksanakan operasi selama 222 hari.

"Apel gelar pasukan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Gorontalo. Tentunya atas perintah Kapolri. Tujuannya untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu 2024," katanya.

Untuk pengamanan di wilayah perbatasan pintu keluar dan masuk Provinsi Gorontalo, pihaknya melaksanakan sebagaimana biasanya. Namun jika status situasinya berubah, ia akan menambah tingkat pengamanan di wilayah perbatasan.

Saat ini, kata Kapolda Gorontalo, pihaknya masih terus melakukan langkah antisipasi kerawanan kamtibmas di seluruh wilayah, serta selalu menyampaikan imbauan ke masyarakat terkait pentingnya menjaga kamtibmas.

"Imbauan kami ke masyarakat yaitu tetap menenangkan diri, perbanyak aktivitas ibadah, serta tidak mudah terpancing dengan isu yang belum jelas kebenarannya," katanya.

Selain itu kata dia lagi, pihaknya mulai dari tingkat Polda hingga Polsek, masih secara rutin melakukan razia minuman beralkohol yang disinyalir menjadi faktor utama penyebab terjadinya gangguan kamtibmas serta tindak kejahatan seperti perkelahian, penganiayaan, asusila, pelecehan seksual hingga tindak pidana lainnya.

"Ini kita lakukan guna menjaga situasi kamtibmas di Provinsi Gorontalo agar tetap aman dan kondusif khususnya menjelang pemilu," imbuhnya.***