Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, peresmian smelter milik PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, Kamis, menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjalankan hilirisasi.
"Meskipun ada pihak yang tidak paham akan urgensi kebijakan hilirisasi, namun tindakan yang telah diambil Bapak Presiden Joko Widodo adalah langkah yang tepat dan kenyataan yang harus terjadi," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Erick menyampaikan, Indonesia merupakan negara besar dengan sumber daya mineral yang melimpah. Kebijakan hilirisasi menjadi sebuah komitmen agar tidak lagi diperalat oleh bangsa lain.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa Indonesia tidak bisa secara terus-menerus menjual mineral mentah tanpa ada manfaat berkelanjutan, seperti penciptaan lapangan kerja maupun transfer teknologi.
"Kalau ada pihak yang memprotes hilirisasi dan ingin kita terus-menerus menjual bahan mineral mentah, saya rasa perlu dipertanyakan nasionalismenya," ujar Erick.
Erick menjelaskan, PT Freeport Indonesia mendukung program hilirisasi dengan pembangunan smelter di Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Ekspansi PT Smelting, yang dibangun bersama oleh PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Mitsubishi, memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga 1,3 juta metrik ton per tahun.
Erick menyampaikan, pembangunan smelter tembaga ini baru akan selesai pada Mei 2024 dengan kapasitas sebesar 1,7 juta ton per tahun serta Precious Metal Refinery sebesar 6.000 ton per tahun.
Lebih lanjut, smelter tersebut merupakan desain single smelter terbesar di dunia yang hingga November 2023 kemajuan pembangunannya sudah 82,74 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir: Peresmian smelter Gresik bukti keseriusan hilirisasi