Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tujuan pembangunan kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Jakarta Pusat, agar semua yang berhubungan dengan pengembangan ekonomi syariah RI menjadi terpadu.
"Karena itu kita coba membangun juga platformnya yaitu kawasannya, agar semua yang berhubungan dengan ekonomi syariah bisa terpadu," kata Erick dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di peresmian Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Jakarta, Selasa.
Erick mengatakan selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, pembangunan ekonomi syariah terus berjalan. Kementerian BUMN, ujar dia, telah menggabungkan bank-bank syariah BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menjadi salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia.
Karena itu, Kementerian BUMN melalui kawasan Indonesia Islamic Financial Center, mencoba untuk menyediakan platform bagi pengembangan ekonomi syariah.
"Kebetulan kami memiliki aset di sini (di kawasan Indonesia Islamic Financial Center) yang memang bisa kita maksimalkan dua aset ini, dan dua aset ini investasinya Rp2 triliun, terdiri dari satu aset Rp980 miliar, dan satu aset Rp1,1 triliun," kata dia.
Menurut Erick, sebanyak 95 persen di gedung kawasan Indonesia Islamic Financial Center, sudah tersewa.
"Kami juga Pak berharap kawasan Monas ini, karena kita memiliki 20 aset jumlahnya. Ada gedung Pertamina yang sudah kosong Pak, lalu juga ada beberapa gedung seperti Telkomsel yang tidak maksimal juga. Kami melihat kalau memang sesuai dengan target, maka banyak sekali gedung-gedung ini termasuk Kementerian BUMN akan pindah," kata dia.
Erick mengatakan dirinya juga sudah berdiskusi dengan Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar kawasan di sekitar Monas ditata ulang sehingga 20 aset BUMN menjadi lebih maksimal. Hal itu juga menjadi bagian dari pengembangan Jakarta sebagai city center baru.
Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Jalan Medan Merdeka Selatan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa.
"Kawasan ini akan memberikan perkembangan yang baik bagi Indonesia, termasuk di perbankan juga," kata Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, berdasarkan populasi penduduk muslim yang mencapai 236 juta jiwa.
Untuk itu, kata Presiden, kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center diharapkan dapat menangkap peluang dari pangsa pasar tersebut, jangan sampai yang mengambil peluang itu justru negara lain.
"Jangan sampai market yang besar, pasar yang besar, nanti yang ngambil justru dari negara lain," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick: Indonesia Islamic Financial Center agar ekonomi syariah terpadu