Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Gorontalo Syukri Botutihe memaparkan dua komponen utama yang harus diintervensi secara intensif untuk memperbaiki situasi ekonomi di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
"Ada dua komponen utama yang harus diintervensi secara intensif, yaitu komponen lokal dan komponen impor," ucap Syukri Botutihe di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Kabupaten Gorontalo pada bulan September berada pada angka 0,61 persen.
"Menurut data BPS Pusat, Kabupaten Gorontalo mengalami tren inflasi yang membaik, yakni 0,61 persen. Ini menunjukkan adanya penurunan inflasi, namun kita masih harus berupaya lebih keras untuk mencapai kondisi yang lebih optimal," ujar Syukri Botutihe.
"Komponen pertama adalah produk-produk yang dihasilkan langsung di daerah ini, seperti beras. Sedangkan komponen kedua adalah produk pertanian yang kita datangkan dari luar, seperti bawang merah, yang mobilisasi nya bergantung pada distribusi dari Sulawesi Utara," jelas Syukri.
Menurut dia, fluktuasi harga di Sulawesi Utara, yang mengalami inflasi tinggi, dapat mempengaruhi harga komoditas seperti bawang merah di Gorontalo. Oleh sebab itu, distribusi komoditas rawan seperti bawang merah harus diantisipasi agar tidak berdampak buruk pada inflasi di daerah.
Selain itu, Syukri juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), di mana belanja operasional menyerap 69 persen anggaran, sementara belanja pembangunan hanya mendapat alokasi 30 persen.
"Kondisi ini membuat ruang fiskal kita kecil, sehingga kita perlu merumuskan strategi baru untuk mengatasi inflasi, termasuk memperkuat ekonomi di tingkat desa dan kecamatan," kata dia.
Salah satu langkah yang diusulkan adalah optimalisasi Alokasi Dana Desa (ADD) untuk menstimulasi ekonomi desa sebagai solusi untuk keterbatasan fiskal.
"Dengan memberdayakan belanja di tingkat desa dan kecamatan, kita bisa menggerakkan ekonomi lokal secara lebih efektif," katanya.
Bupati Gorontalo paparkan dua komponen intervensi perbaikan ekonomi
Jumat, 4 Oktober 2024 20:30 WIB